Tanjak Melayu Ciri Khas Masjid Bandara Batam

oleh -354 Dilihat
oleh
Istimewa

MEDIAALIF.COM, Batam – Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melaksanakan peletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid di Kawasan Bandara Hang Nadim Batam, pada Rabu (23/12/2020).

Peletakkan batu pertama, didampingi Wakil Walikota Batam, Ketua MUI Batam Usman Ahmad, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Anggota Bidang Pengelolaan Kawasan dan Investasi BP Batam, serta jajaran Forkopimda Kota Batam.

Direktur Infrastruktur Kawasan BP Batam, Imam Bachroni, dalam laporannya menyampaikan, Masjid ini memiliki konsep arsitektur berbentuk Tanjak Melayu, luas lahan 15.797 meter persegi, lantai 1 luas bangunan 2.094 meter persegi, lantai 2 (mezzanine) luas bangunan 468 meter persegi.

Tinggi bangunan masjid mencapai 39,5 meter, tinggi menara masjid 45 meter, kapasitas jamaah pria pada lantai 1 dapat menampung sebanyak 900 jamaah, dan lantai 2 dapat menampung sebanyak 350 jamaah wanita.

Struktur bangunan terdiri dari pondasi tiang pancang beton, dan tipe kombinasi beton bertulang baja, serta material arsitektur berupa tanjak dari bahan aluminium composite panel (ACP).

Biaya pembangunan masjid mencapai Rp39.937.665.520,- dengan sumber pembiayaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Kontraktor pemenang PT Nenci Citra Pratama, Konsultan Perencana Ir. Y. Seno Prakoso, MT dan Konsultan Supervisi PT. Narga Saraba Bhumi.

Muhammad Rudi menyampaikan, masjid ini sudah dirancang lebih kurang satu tahun yang lalu antara BP Batam, MUI Kota Batam, dan seluruh tokoh masyarakat Islam kota Batam.

“Sesuai kesepakatan bersama, desain gambar bangunan Tanjak Melayu. Semua sudah sepakat untuk kita bangun. Adapun waktu pembangunan lebih kurang enam belas bulan, kemungkinan akan selesai pada tahun 2022,” ujar Rudi.

Ia menambahkan, pembangunan masjid ini untuk memudahkan para penumpang dan pengguna jasa Bandara, apabila masuk waktu solat fardu, mereka bisa melaksanakan ibadah di masjid ini.

Ketua MUI Batam, Usman Ahmad menyampaikan apresiasi pembangunan masjid ini, karena lokasi ini adalah sebagai tempat lalu lintas para turis dan penumpang dari berbagai daerah.

“Keberadaan masjid sangat menunjang untuk beribadah, dan sebagai wujud nyata bahwa mereka di mana pun berada harus menegakkan agama dengan mengerjakan sholat. Ini sangat positif dan kami sangat mendukung semuanya,” kata Usman.

Konsep massa bangunan terinspirasi dari bentuk Tanjak Melayu, karena tanjak memiliki lambang kewibawaan dan identitas di kalangan masyarakat Melayu. Selain menjadi ikon baru Kota Batam, juga diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik wisatawan.