MEDIAALIF.COM,Batam – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto menggelar Rapat Terbatas Pembahasan Pengembangan Pulau Rempang, pada Jum’at sore (25/8/2023) di Ruang Rapat Oka Kretagama, Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.
Rapat khusus pembahasan Rempang ini mengundang 22 Kementerian & Lembaga Terkait, termasuk Kepala BP Batam dan Gubernur Provinsi Kepulauan Riau.
Dalam rapat, Kepala BP Batam menyampaikan aspirasi Warga Rempang terkait relokasi area Kp.Tua (Historis) dan progres pengembangan Rempang Eco-City sebagai Proyek Strategis Nasional.
Rapat Terbatas para K/L yang dipimpin oleh Menko Airlangga membahas langkah dan strategi yang baik dengan tiga poin yang besar. Pertama, penyelesaian persoalan yang mendasar dan mekanisme solusi bagi masyarakat banyak.
Kedua, penetapan Rempang Eco-City sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Ketiga, penyusunan Peraturan Presiden yang akan menaungi percepatan pengembangan Rempang Eco City.
Menko Airlangga kembali menekankan bahwa Rencana Pengembangan Wilayah Rempang telah dimulai sejak 2004 berdasarkan Akta Perjanjian No. 66 Tahun 2004 kerjasama antara BP Batam dan Pemerintah Kota Batam dengan PT Makmur Elok Graha (PT MEG), merupakan proyek nasional yang menjadi perhatian Presiden Republik Indonesia.
Pemerintah, sesuai arahan Presiden RI diharapkan dapat melanjutkan proyeksi Pulau Rempang sebagai kota baru dengan industri yang berkonsep “Green and Sustainable City”.
Menko Airlangga menjelaskan bahwa hasil dari rapat akan segera dilaporkan kepada orang nomor satu di Indonesia, Presiden RI Joko Widodo, dalam waktu dekat.
“Kita sudah dengar dari seluruh K/L disini, ada Pak Gubernur Kepri. Selesaikan ya Pak Gubernur,” ujar Menko Airlangga yang duduk berdampingan dengan Gubernur Kepri.
“Rapat ini untuk bersama mensinkronkan langkah. Terutama mendorong agar investasi bisa dilaksanakan. Selanjutnya akan kita rapatkan dengan Bapak Presiden,” pungkas Menko, Airlangga Hartarto.
Sementara itu, Kepala BP Batam Muhammad Rudi telah menyampaikan seluruh persoalan yang ada termasuk harapan warga Rempang. Ia berharap hasil laporan yang telah dipaparkan, dapat dibahas di tingkat lebih tinggi (Presiden).
PENGEMBANGAN REMPANG MENINGKATKAN KEHIDUPAN
Sebelumnya, Kepala BP Batam telah menyampaikan bahwa pihaknya akan menyiapkan kavling seluas 500 meter persegi (bersertifikat) untuk masyarakat yang memiliki rumah di atas Areal Penggunaan Lain (APL) dan bersedia direlokasi ke areal yang telah ditetapkan. Di kaveling tersebut, akan dibangun pula rumah dengan tipe 45.
Masyarakat akan diberikan Hak Guna Bangunan (HGB) terhadap tanah dan rumah yang berdiri serta gratis biaya Uang Wajib Tahunan (UWT/UWTO) selama 30 tahun.
Ia juga menginisiasi pemberian bantuan bagi nelayan dan membangun pelabuhan atau dermaga guna mempermudah aktivitas masyarakat ke depan. Wilayah ini akan dilengkapi dengann Fasilitas Ibadah, Fasilitas Dermaga, Fasilitas Olahraga, Akses Jalan, Listrik, Pasar Tradisional, Puskesmas, Sekolah dan TPU.
Muhammad Rudi menegaskan, bahwa pembangunan serta pengembangan Pulau Rempang nantinya juga akan melibatkan masyarakat setempat. Termasuk rekrutmen tenaga kerja untuk proyek yang bakal berlangsung.
Ia optimis jika pendidikan dan pelatihan khusus yang akan diberikan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) kepada pemuda setempat akan mampu meningkatkan taraf perekonomian masyarakat ke depan. Diiharapkan anak-anak Pulau akan terlibat dalam pembangunan, sehingga kesejahteraan dapat dirasakan oleh masyarakat banyak.
Pengembangan Rempang Eco-City mencakup industri, jasa/komersial, agro – pariwisata, residensial, dan renewable energy (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Rencana investasi sebesar ±Rp381 triliun dengan populasi yang akan bertempat tinggal dan bekerja diprediksi sebanyak 306.000 orang pada tahun 2080. (hmcc)