Sudirman Saad Tinjau Kondisi Real Waduk Duriangkang

oleh -106 Dilihat
oleh
Rombongan Deputi 3 tinjau kondisi waduk Duriangkang

MEDIAALIF.COM, Batam – Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan bersama Direktorat Pengamanan Aset BP Batam, melakukan peninjauan Waduk Duriangkang, Kamis pagi (20/8/2020).

Peninjauan dipimpin oleh Anggota Bidang Pengelolaan dan Kawasan Investasi BP Batam, Sudirman Saad, menggunakan perahu karet mengitari Waduk Duriangkang, didampingi oleh Manager Air Baku, Hadjad Widagdo, Kasubdit Pengamanan Lingkungan dan Hutan, Tony Febri, beserta jajarannya.

Waduk Duriangkang merupakan bendungan terbesar di Pulau Batam, dengan luas Daerah Tangkapan Air (DTA) lebih dari 7.000 Ha, luas permukaan 1.200 Ha, dan menopang 70 persen kebutuhan air bersih di Kota Batam.

“Peninjauan ini dilakukan karena aktivitas penangkapan ikan, bahkan pemancangan alat penangkap ikan yang stasioner di waduk masih kita temukan. Dan area waduk banyak dirambah, baik yang terlihat secara fisik maupun berupa pengalokasian hutan lindung di sekitar DTA,” ujar Sudirman Saad.

Ia menambahkan, menurut hasil kajian dari pengelola waduk, Waduk Duriangkang di desain untuk kapasitas 3.000 liter per detik. Namun terjadi penurunan sepertiga dari kapasitas awal.

“Faktor penyebabnya, menurut kajian ada dua, pertama perubahan iklim, yakni penurunan curah hujan. Kedua, adanya alih fungsi lahan di sekitar daerah tangkapan air,” jelasnya.

Sebagai solusi dari permasalahan tersebut, pihaknya telah berdiskusi dengan pengelola waduk untuk mendata nelayan yang memasang jala dan bubu, untuk dikoordinasikan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan, agar dapat dialihkan ke laut.

“Bagi mereka yang tidak bisa melaut, kita akan arahkan untuk melakukan budi daya ikan di laut. Kemudian kami juga sudah koordinasikan hal ini kepada Direktorat Jenderal Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melindungi hutan lindung yang telah dieksploitasi,” terang Sudirman.

“Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah berkurangnya kapasitas air di waduk dan menjaga ketersediaan air bersih di Pulau Batam. Selain itu, dibutuhkan juga dukungan SDM dari BP Batam yang memadai, untuk mengelola Waduk Duriangkang secara keseluruhan,” tutupnya. (rd)