MEDIAALIF.COM,Batam – Puskesmas ku cantik, Puskesmas ku sayang..engkaulah sarana kami berkumpul untuk mengecek kesehatan keluarge, bayi ibu dan anak yang dianjurkan oleh Pemerintah.
Jangan engkau bersedeh, tersenyumlahโฆbuat Pak Wali yang lagi sebuk tapi nampak ganteng dihiasi kumisnye semakin gagah terkesan bijak.
Masyarakat kampung tua Tanjung Piayu Laut RT. 001 / RW. 10, menyebut Poliklinik Desa dengan sebutan Puskesmas.
Melalui media Alif.com ini, warga kampung menyampaikan keluhannya dan bercerita, 10 tahun yang silam, kondisi Puskesmas (Poliklinik Desa) berdiri bagaikan sebuah bangunan rumah tak bertuan gelap gulita, sebab tak ada penerangan listrik dan air bersih sampai detik ini.
“Kami masyarakat disini kompak berjuang dan bersama-sama menjaga sarana Kesehatan Keluarga hingga dibenahi bangunannya oleh Dinas Kesehatan Kota Batam,” ucap warga.
“Tapi sayangnya, belum ada penerangan listrik maupun air bersih, mungkin luput dari perhatian Pemerintah setempat, tapi sampai kapan kami harus menunggu,” celetuk kaum ibu dan kaum bapak, Minggu (16/1/2022).
Kaum ibu menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan mutlak manusia hidup, yaitu air bersih, ibu Bidan Ninuk harus membelinya per 2 hari sekali Rp 70 ribu, belum lagi listrik.
“Siapa sih yang tidak prihatin dan bersimpati, terus siapa pula yang mau dan betah tinggal disitu..? Apa lagi suami ibu Bidan sedang sakit,” kata kaum ibu menyentuh hati nurani.
Sementara itu, Rusli warga setempat merupakan pengurus kelompok nelayan Sei Beduk menyampaikanโฆ
“Pak Rudi, kapan Puskesmas kami dapat diterangi listrik dan air bersih. Kami segenap masyarakat merasa prihatin dan bersimpati atas perjuangan ibu Bidan selama 2,5 tahun lebih melayani warga disini,” ungkapnya. (tsi akbar)
