JAKARTA, MEDIAALIF.COM – Bambang Soesatyo Ketua MPR RI mendukung dan merasa bangga atas hadirnya Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), sebagai wadah dan wujud dari amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kehadiran universitas tersebut, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1183/M/2020 tentang Izin Pendirian UICI.
Kampus ICI didirikan oleh KAHMI melalui Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI (MPT KAHMI), memiliki 4 Program Studi, yakni Bisnis Digital, Sains Data, Komunikasi Digital, dan Informatika. Juga merupakan era baru kemajuan pendidikan di Indonesia, melalui Digital Integrated Learning Sistem (DILS).
Dengan sistem Perkuliahan tahun ajaran 2021/2022, akan dimulai pada pertengahan September 2021. Dan tercatat lebih dari 1.500 mahasiswa menjadi angkatan pertama UICI.
Hal itu disampaikan oleh Bambang saat pertemuan dengan pengurus MPT KAHMI, sambil mengulas kisah berdirinya Kampus ICI melalui gotong royong keluarga besar KAHMI, di Jakarta (12/8/2021).
“Untuk memudahkan mahasiswa bisa belajar kapan saja, dan sarana apa saja. UICI sebagai universitas digital pertama di Indonesia yang mengintegrasikan Digital Simulator Teaching Learning System (DTLS), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR)” papar Bamsoet.
Pertemuan itu dihadiri pengurus MPT KAHMI, antara lain Wakil Ketua Raviq Karsidi, Sekretaris Subandriyo, Wakil Bendahara Mashudi, dan Anggota Siti Zuhro, serta Rektor UICI Laode M Kamaludin, Anggota DPR RI Darul Siska.
“Untuk menyiapkan lulusan yang berdaya saing global, UICI memberi pengalaman mahasiswa dengan kompetensi digital, kesempatan double degree, seminar, workshop, dan kompetisi. Baik ditingkat nasional hingga internasional,” jelasnya.
UICI menggunakan sistem pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 2,5 juta yang dibayar setiap awal semester. Biayanya sangat terjangkau dan tidak memberatkan mahasiswa.
Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencatat per tahunnya, dari sekitar 2 sampai 3 juta lulusan SMA dan SMK, hanya sekitar 38 persen atau sekitar 4.700 siswa yang bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Indonesia memiliki ketersediaan sumberdaya manusia berkualitas, menjadi tumpuan bagi suksesnya pembangunan nasional. Kehadiran UICI menjadi solusi agar anak bangsa bisa lebih banyak mendapatkan kesempatan mengakses pendidikan lebih tinggi dan terjangkau.