MEDIAALIF.COM, Batam – Masyarakat luas di Kota Batam mengalami derita hilang kepercayaan dan merasa dipermainkan oleh janji – janji bantuan sembako jilid 5 dan 6, yang diucapkan oleh Amsakar Achmad tapi tidak ada buktinya.
Amsakar juga merupakan bagian dari Badan Pengentasan Kemiskinan Kota Batam, cukup harum dan populer namanya disekitar bagian telinga sahaja.
Dan pada saat ini, Amsakar serta Rudi mengajukan dirinya atau kembali melamar kerja Out Sourching (5 Thn) untuk ke 2 kali nya sebagai Cawako Batam 2021-2025, terdaftar di kantor KPU Batam.
Diketahui, nyonya Marlin Agustina merupakan isteri dari H.M.Rudi juga mengajukan dirinya atau bersimpati turut serta melamar kerja Out Sourching (5 Thn) sebagai Cawagub Kepri, terdaftar di KPU Kepri.
Kilas balik berjalannya waktu, Amsakar mengucapkan, Ada 6 tahap pembagian bantuan sembako gratis yang dilakukan pada setiap bulan, sejak Mei 2020, yaitu 2 tahap dilakukan Pemprov. Kepri, 2 tahap BP Batam dan 2 tahap Pemko Batam, (24/4/2020).
Sementara keterangan dari penduduk di beberapa Kecamatan, seperti Batu Ampar, Bengkong, Batam Kota, Batu Aji, Nongsa dll (tayangan sebelumnya) mengatakan…..
“Kami belum dapat pak, ditunggu-tunggu sampe sekarang pun tak ada. Hidup kami sudah susah janganlah di susahkan lagi pak, anak-anak kami juga perlu hidup perlu makan pak,” kata warga.
“Kalo sembako tahap 1 dan 2 kami dapat beras 5 kg, tapi banyak juga yang tidak dapat, apa itu adil pak. Kalo tahap 3 dan 4, berasnya 10 kg bukan 15 kg seperti yang disampaikan Pak Menteri Sosial,” jelas warga.
“Mau keluar rumah takut lah pak, wabah corona kok muncul lagi. Sampai kapan kami harus menunggu, kami tak percaya lagi banyak janji, banyak acara banyak bohong permainkan orang,” keluh masyarakat.
Menanggapi dan mencermati atas keluhan dan derita masyarakat yang pupus kepercayaan, Ketua Komisi I DPRD Batam Budi Mardiyanto, Senin, (28/9/2020) mengatakan…
“Diharapkan Pemerintah Kota Batam cepat tanggap melaksanakan pembagian bantuan sembako untuk masyarakat banyak. Pasca pandemi covid kembali merebak, jangan mengumbar kegiatan untuk kepentingan diri sendiri dan golongan,” papar Budi.
“Bantuan sembako gratis merupakan hak masyarakat ribuan orang, khususnya masyarakat kecil yang mengalami kesulitan, sudah hidupnya susah kenapa di susahkan lagi. Kenapa ditahan-tahan hak orang banyak, dikemanakan bantuan sembako itu,” tegasnya.
“Pergunakanlah logika akal sehat, demi kepentingan hajat hidup orang banyak dan kemaslahatan umat di bumi Melayu ini. Khusus sembako jangan dijadikan azas manfaat dan jangan dipolitisir, hingga tingkat Kecamatan, Kelurahan pun terkesan aktif berperan dalam politik praktis,” tegasnya.
Hingga berita edukasi ini ditayangkan, pihak Pemko Batam belum dapat dikonfirmasi.(ricky mora – ak)