Singapura, MEDIAALIF.COM – Ekspansi bright PLN Batam siap mengembangkan mega project ekspor listrik berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Indonesia ke Singapura, setelah menerima Izin Prinsip dari Energy Market Authority (EMA) Singapura.
Pelaksanaannya, bekerjasama dengan PT. Trisurya Mitra Bersama (Suryagen) dan perusahaan pengembang energi baru terbarukan Singapura, Sembcorp Industries (Sembcorp), dan diawali dengan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA).
Isi perjanjian itu yakni pengembangan bersama proyek penyimpanan energi dan tenaga surya terintegrasi skala besar di wilayah Batam, Bintan dan Karimun (BBK), Kepulauan Riau, Indonesia.
Rencananya, proyek ini akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas daya 1GWp, serta didukung sistem penyimpanan energi baru berskala besar, yang akan di ekspor melalui kabel bawah laut ke Singapura.
Hal ini sejalan dengan rencana Pemerintah Indonesia dan Singapura dalam meningkatkan porsi energi terbarukan.
Pembahasan Agenda tersebut, dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia Arifin Tasrif, Menteri Tenaga Kerja/Menteri Kedua Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Duta Besar Indonesia untuk Singapura, dan Chief Executive EMA, di Singapura (25/10/2021).
Dalam sambutannya, Direktur Utama, bright PLN Batam, Nyoman S. Astawa mengatakan, PLN Batam sebagai penyedia tenaga listrik utama di Batam, akan berkomitmen pada peningkatan penggunaan energi bersih dan energi baru terbarukan.
“Hari ini, bright PLN Batam membuktikan keseriusan dalam mendorong transformasi EBT. Kami yakin dengan dilaksanakannya JDA, merupakan kesempatan emas bagi kami untuk berkompetisi dalam mengembangkan EBT berskala besar. Semoga project ini dapat memberi kontribusi yang lebih banyak pada pengembangan energi bersih di Indonesia,” ungkap Nyoman.
Ia juga menambahkan bahwa, proyek ini akan membawa banyak manfaat, antara lain meningkatkan investasi di bidang EBT serta peningkatan lapangan kerja pada industri terkait.
Sementara itu, Wong Kim Yin, Group President & CEO, Sembcorp Industries mengatakan, proyek ini merupakan contoh kuat dari kolaborasi regional yang diperlukan untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan energi. Juga sejalan dengan rencana Singapura untuk memanfaatkan sumber energi bersih regional, dan berpotensi signifikan terhadap transisi Singapura ke masa depan berenergi bersih.
“Bersama mitra kami bright PLN Batam dan Suryagen di Indonesia, kami membuat terobosan baru, berbersama-sama mengembangkan proyek energi baru terbarukan skala besar untuk memajukan energi bersih. Proyek EBT akan menandai langkah lain dalam transisi Sembcorp dari coklat ke hijau yang berkontribusi pada transisi energi di kawasan ini,” jelas Wong Kim Yin.
Perjanjian tersebut, tentunya sejalan dengan program Pemerintah yang menargetkan penggunaan EBT di Indonesia sebesar 23% pada tahun 2025. Selain itu, dapat menambah sekitar 1.000 lapangan perkerjaan di Indonesia dan Singapura selama tahap konstruksi.
Dan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para insinyur lokal di Indonesia untuk mengoperasikan proyek infrastruktur energi terbarukan skala besar, serta mendorong Industri Manufaktur di Indonesia untuk memproduksi peralatan yang dibutuhkan. (hms)