“Sungaiku Sungaimu” Komitmen Pelestarian Lingkungan Hidup, Layakkah Dipandang Seremonial Semata..

oleh -188 Dilihat
oleh
Penandatanganan Komitmen Pelestarian Lingkungan Hidup di kawasan wisata alam Golden Prown.

MEDIAALIF.COM, Batam – Kegiatan Pelestarian Lingkungan Hidup yang telah diselenggarakan pada hari Sabtu pagi (21/12/2019) lalu, dengan tema “Sungaiku Sungaimu” dan penandatanganan Komitmen Pelestarian Lingkungan Hidup bersama warga masyarakat, pecinta lingkungan hidup, stakeholder, dan Aparatur Pemerintah setempat untuk melindungi Laut, Hutan, Udara, khususnya Kebersihan aliran air Sungai Bengkong Laut.

Apakah layak dipandang hanya kegiatan seremonial semata oleh pihak-pihak tertentu yang turut melihat, menyaksikan perubahan kondisi aliran air sungai itu mulai bersih, dan akan ditata rapi.

Penanaman pohon bakau mangrove secara simbolis bersama stakeholder, Aparatur Pemerintah setempat.

Menurut keterangan pecinta lingkungan hidup, sepanjang aliran air sungai akan ditanami bibit mangrove dengan konsep penanaman zonasi vegetasi Ekosistem Hutan Mangrove, menyongsong tercapainya harapan Sungai Kehidupan demi generasi anak cucu masa akan datang…

“Sungai bukanlah tempat favorit untuk membuang sampah bagi manusia berakal sehat, dan sadar betapa pentingnya arti kebersihan lingkungan hidup,” komentar warga masyarakat yang melintas, sembari berfoto selfie diarea sungai.

“Oom sungainya dah bersih, gak bau kayak dulu, nanti bisa maen berenang dikasih jembatan kecil kayak petualang, ada kincir angin bisa cantik kok Om…,” ungkap murid SD saat bermain bersama orangtuanya berinisial Rd dan Rmn, Minggu (05/01/2020) sore.

Murid SD saat liburan bersama orangtuanya berinisial Rd dan Rmn di area Sungai Bengkong Laut.

Pada saat pelaksanaan kegiatan itu (Komitmen Sungaiku Sungaimu), baik instansi swasta maupun instansi Pemerintah menyatakan dukungannya dalam sebuah kalimat “salut, bangga atas usaha kerja nyata pecinta lingkungan bersama warga masyarakat, dan awak media ini yang melakukan penelusuran.

Menurut keterangan sumber yang dapat dipercaya saat bertemu awak media Alif.com mengatakan, Ratusan Hektar luas lahan tanah, bahkan mencapai 1000 Hektar lebih yang digarap, dikelola, ditata apik dan rapi dengan konsep canggih, merupakan bentuk wujud adanya pola pikir cerdas yang sadar akan Pembangunan oleh pengelola kawasan.

Restauran benefid Golden Prown yang sangat populer digemari oleh masyarakat banyak.

“Kawasan GP (sebutan populer Golden Prown) meliputi pengelolaan pengembangan wisata alam, restauran benefit, bisnis Ruko, bisnis Perumahan level menengah keatas dan homestay, Bar & Karaoke, tempat ibadah,” ujar sumber terpercaya.

“Juga usaha dagang masyarakat kecil maupun kelas elit dikunjungi masyarakat. Dan tentang perijinannya merupakan satu rangkaian Pariwisata yang saling mendukung, lalu berkembang sesuai Fatwa Planologi yang ada,” jelas Sumber sembari memperlihatkan dokumen-dokumen kawasan itu.

Berdasarkan hasil penelusuran dilapangan, Aktifitas yang lumayan padat di dalamnya, antara lain usaha bisnis Ruko, Perumahan, Perhotelan, dan kawasan wisata alam Golden Prown, diharapkan dapat meningkatkan inkam pendapatan daerah (PAD) Kota Batam, serta mendukung peningkatan inkam pendapatan burung Garuda merupakan Lambang Negara Republik Indonesia, terkesan sejuk, rapi santun-santun saja atas berkah Kebesaran Tuhan.

Kawasan bisnis perumahan menengah keatas dan elit tertata cantik sejuk di Golden Prown.

Akan tetapi secara patut pula dipertanyakan, Apakah kondisi perubahan aliran air sungai Bengkong Laut Kecamatan Bengkong Kota Batam yang mulai bersih dengan konsep penataannya, dan akan muncul dalam harapan doa menjadi Sungai Kehidupan masa depan, serta merupakan Destinasi Wisata kelak bagi semua pihak, hanya termangu berpangku tangan bagaikan manusia genius tapi masa bodo…?

Sementara kelangsungannya hanya dipandang sebelah mata sambil mencibir atau diolah menjadi objek perkara polemik pencitraan oleh makhluk Tuhan yang suci perkasa selaku pemegang titipan Anugerah dan Amanah kepercayaan Rakyat/Masyarakat dengan Lambang Burung Garuda yang tertera di dalam jiwa raganya…?

Dan apakah mungkin letak keberadaan aliran air sungai itu hanya sebagian kecil area lokasi, bagaikan setitik debu diantara pasir emas dan berlian, namun disangkal pula dengan alasan ketiadaan anggaran biaya akan diakomodir.

Gedung ruko pusat bisnis dan perhotelan dikawasan wisata GP Bengkong Laut.

Sehingga terindikasi merupakan lumbung padi yang sehat, wisata ibadah atau umroh rindu panggilan Tuhan, maupun rangkaian tabungan wasiat hari tua sebagai persiapan sedekah berbuat kebajikan oleh segelintir Insan-Insan terbaik pilihan Tuhan…namun terdeteksi dicatat sang Malaikat wakil Tuhan yang abadi, kelak akan diabadikan pula di alam sana.

Hal senada tentang pola pembangunan, etika kebersihan, pelestarian lingkungan hidup, juga ditambahkan oleh sumber terpercaya yang berkompeten mengatakan, “Pengelola kawasan itu (GP) adalah orang pintar, cerdas, canggih dan berbudi luhur, telah mampu membangun mengembangkan bahagian lahan tanah hijau menjadi putih bersinar dan berseri, dan dia punya pandangan tulus, lurus kepada Tuhan. Tapi sangat disayangkan bila dampak lingkungan sekitarnya yang tergerus sampai luput dari pandangannya.”

Dan sementara pada sisi yang terabaikan yaitu tentang Destinasi Wisata, akarnya adalah kebersihan lingkungan itu sendiri merupakan ciri khas sosial budaya masyarakat…menurut penilaian para Dosen di beberapa Universitas Kota Batam (tayangan sebelumnya).

Oleh sebab itu akan muncul dan viral Kandidat Balon (bakal calon) Destinasi Wisata terhangat pada jaman Now ini, kata Mbah Google cilik sedikit edan…seyogianya tidak melempem seperti krupuk dan sudah basi.

Mesjid Muhammad Cheng Hoo dengan ciri khas literatur yang indah berwarna merah.

Destinasi Wisata Batam Bertongkat Pulau secara pelan namun pasti akan muncul membangkitkan gairah, bersama aura alam dan bersemangat untuk ditonton oleh berjuta-juta pasang mata dunia internasional, dalam bentuk formula sajian ilmiah fiture-fiture terindah yang meresap kerelung jiwa. Demi menyongsong laju berkembangnya roda ekonomi kehidupan Kota Batam, yang merupakan ujung tombak Pembangunan Nasional.

“Batam itu unik, indah dan sangat menarik…,” ucap para Dosen.

Contohnya, titik Trianggulasi atau Triangle yang sakral dan ditakuti, katanya…(Takut kepada Tuhan atau sebaliknya Takut kepada han…tu), cukup menarik saat melakukan penelusuran, hingga membuat awak media ini tersenyum memuji Keagungan Kebesaran Tuhan.

Bukti fakta menarik adanya kehidupan di dalam hutan (terdeteksi tahun 1912 & 1948) dengan metode titik lokasi Trianggulasi atau Triangle.

Bersama anggota tim pengkaji pemilik Sertifikat Arkeologi saat berdialog ilmiah, awak media ini pun dengan rileks dan santai menyebutnya….

“Area lokasi Trianggulasi atau Triangle di Batam merupakan Titik Episentrum yang mempertemukan Magnit antar Dimensi dalam kecepatan cahaya, tentu berhubungan pula dengan gravitasi bumi yang terbentuk diciptakan oleh Tuhan pada kisi-kisi kehidupan alam…,” membuat tim Arkeologi pun tercengang.

Menakjubkan…! Betapa indahnya rangkaian dan untaian pohon akar Bajaka yang dicari-cari oleh Ahli Kesehatan…

Serta betapa menakjubkan, begitu indahnya ciptaan Tuhan bersama Pohon Akar Bajaka yang terangkai alami dalam untaian titik urat nadi bagaikan analogi tubuh manusia sebagai makhluk yang dimuliakan di alam semesta ini.

Sungguh menarik pohon akar Bajaka penawar penyakit Kanker ternyata berada di dalam hutan Batam.

Lantas…bagaimana pula halnya dengan temuan fiture-fiture indah menggemaskan dan menakjubkan, berhasil diabadikan (Shooting Video Asli), pada saat terjadinya Gerhana Bulan Gerhana Cincin (26/12/2019) di dalam hutan bersama silsilah garis keturunan Kerajaan masa silam yang terabaikan, berdasarkan Hukum Kitab Faroidh (Jaga lidahmu bila tak ingin kualat…Dake berlaku), akan muncul kepermukaan… (dp,hns,ricky mora)