MEDIAALIF.COM, Batam – Pernak-pernik era milenial, Batam (sumber humas) dibenahi dengan sistem informasi digital sebagai barometer Asia tersistem Blockchain. Serta pembenahan peningkatan bandara Hang Nadim, juga dermaga pelabuhan peti kemas.
Meskipun dinding dermaga sempat ambruk terkulai lemas, disinyalir doyan puasa berjamaah, serta ada pelabuhan khusus tapi umum (CPO), dan Pungli puluhan juta rupiah terhendus pada BU Pelabuhan (Juli 2021), atau pelabuhan Siti alias si tikus tersenyum maniis.
Lalu, Batam tumbuh menghadapi tantangan revolusi Industri 4,0 berdaya saing harga tertinggi, dengan Performa Intelektual, berwawasan Disiplin Ilmu yang akuntabel dilirik investor. BP Batam merupakan Lembaga Profesional bukan kaleng-kaleng.
Hal tersebut disampaikan oleh beberapa Pengusaha, Advokat dan Mahasiswa Batam, namun enggan sebut nama, Minggu (19/9/2021) dibilangan Batam center dan Nagoya.
“Terkhusus proses Perijinan, Apakah kinerja SDM Batam mampu menyadari membuka mata hati serta telinganya yang bagus dan bening berisi akal sehat plus daya nalar untuk menciptakan terobosan terbaru tidak seremoni belaka,” ucap sumber terpercaya.
Sumber mengungkapkan, bagaimana penyelesaian tindak lanjut Lahan Bobok Tertidur Pulas, terutama PL Siluman jenis Amuba yang ditutupi dengan model request dalam permohonan undur-undur “Maaf Lahan Tidak Tersedia bla bla blaa. Ada apa dibalik metode akal-akalan itu..??
Berdasarkan masukan positif tersebut, dikuatirkan akan muncul kepermukaan edisi soerat cinta Sistem Aturan Kinerja BP Batam Yang Tidak Logis dan Akal-Akalan, pada masa Ilham Eka humas protokol – Kepala BP Batam serta 5 Deputi rukun dan kompak berangkat haji serentak (2015-2016).
Era terkini, staf pejabat Deputi BP Batam berkata, kawasan DAM / DTA, hutan lindung penyangga, harus dilindungi. Faktanya, dibisniskan jadi komplek perumahan, dimotori perumahan BP – DAM Harapan, lantas bibir area DAM/WTP Duriangkang di Reklamasi – BP Batam tersenyum manja mendulang Sukses (September 2021).
Lantas, Penambang Pasir/Batu tidak berijin merusak Lingkungan Hidup “Tulus Bersedekah” di Kampung Molek termiskin se dunia yakni Kampung Setengar Tg.Piayu Sei Beduk, demi peningkatan hasil laporan keuangan Negara dan PAD setempat, atau masuk kocek pribadi berjamaah pula terkesan menjadi bias.
Dari informasi yang terhimpun dan diperkuat oleh ucapan Pimpro Penambang Pasir “Riswan atau Iwan” menyebutkan, ada beberapa titik lokasi penimbunan tepi pantai seperti proyek wilayah Ocarina Teluk Tering dengan nilai 8 Milyar (Juni 2021) lalu, di bilangan Piayu.
Dampak pengerukan pasir dan batu menyisakan Lobang Luka Menganga bagaikan luka koreng bernanah bagi penduduk tempatan terisolir, juga bagi trah titisan keluarga melayu.
Tapi anehnya, status lahan Kampung Tua Setengar tidak jelas alias mengambang, dimana titik kordinat dan luasnya sampai detik ini. Serta proses PL yang di orbitkan melalui tehnik Ganti Rugi Lahan Kebun Salah Bayar terasa nenggelitik bocah comel bernama Overlap 7 Ha terkesan dipaksakan lebih tidak jelas. (rmsag, tmi, akb)