Kondisi PPKM Pasar Induk Batam Dibongkar

oleh -45 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM, Batam – Pembongkaran pasar induk Jodoh – Kota Batam mulai dilakukan dengan mengerahkan Tim Terpadu, dan disaksikan Kepala Disperindag Batam, Gustian Riau, Senin (26/07/2021) siang.

Namun kegiatan itu dilakukan pada saat diberlakukannya PPKM Darurat, bahkan masa PPKM pun diperpanjang sesuai Surat Edaran Walikota Batam, khususnya perintah (diumumkan) oleh Presiden RI hingga tanggal 02 Agustus 2021.

Gustian Riau (Kadisperindag) mengatakan, Pembongkaran Pasar Induk Jodoh merupakan bagian dari revitalisasi pusat perdagangan tradisional di Kota Batam.

“Dilokasi ini, nanti akan dibangun Pasar Induk dengan bangunan lima lantai, dan fasilitasnya lebih lengkap,” ujar Gustian dilapangan.

Akan tetapi, beberapa saat waktu penggusuran, tiba-tiba saja terjadi suatu hal yang mengejutkan hingga merenggut nyawa seorang warga yang berada di lokasi pasar induk.

Menurut keterangan warga pasar “Tarigan, Ginting, Nainggolan, Simanjuntak” cukup banyak bila ditulis namanya menyampaikan, bahwa mereka menuruti anjuran untuk membongkar barang mereka sendiri, dan sebagian sudah diangkut ke lorry.

Tapi anehnya, lanjut warga, dalam suasana sibuk, ada warga yang kondisinya kurang sehat terduduk lemas hingga jatuh pingsan, kok dibiarkan begitu saja, bahkan tidak ada satupun petugas yang mau memberi perhatian atau bantuan medis.

“Kejadiannya sekitar jam 11 siang, dan ternyata mobil Ambulance pun tidak ada nampak, tidak ada dipersiapkan. Sehingga warga tersebut adalah orang tua kami juga bernama ibu Friska Br Ginting tidak tertolong lagi nyawanya (meninggal ditempat),” ungkapnya.

“Mana hati nurani mu Gustian Riau, mana perasaan kalian selaku petugas yang mengayomi rakyat, memperhatikan masyarakat dengan sumpah jabatan mu yang amat mulia..,” cetus warga pasar lainnya.

Ditempat yang sama, masyarakat pasar induk berteriak, “Katanya PPKM darurat semua aktifitas warga dibatasi, tidak boleh berkerumun, tapi kok bisa tim terpadu berkumpul, bahkan mampu mengumpulkan ratusan orang”.

“Pak Jokowi benarkah kondisi PPKM boleh melakukan aktivitas sampai ratusan orang yang berkumpul, tapi kedai kecil untuk cari makan kami sehari-hari pun disuruh tutup sama petugas. Seharusnya petugas menggunakan hati dan akal sehatnya menerapkan aturan, jangan pilih kasih lah,” keluh masyarakat. (tim akb)