Ketua Pokdarwis Resmikan Kampung Seni Batam Dengan Landasan Kearifan Lokal

oleh -285 Dilihat
oleh
Foto bersama Pokdarwis, Ketua RW. 37 beserta perangkat, dan kampung seni Batam.

MEDIAALIF.COM, Batam – Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Batam, meresmikan Kampung Seni Batam di Perumahan Bida Kharisma RW. 37 Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota, Minggu (26/01/2029) siang.

Peresmian kampung seni Batam dihadiri oleh Ketua RW. 37 dan lima (5) RT yang mengayominya, Babinkamtibmas serta warga masyarakat, khususnya Ketua Pokdarwis Batam “Deska”.

Dalam acara itu diisi kegiatan bazar, pameran lukisan, seni tari yang ditampilkan oleh anak-anak komplek perumahan, juga seni beladiri pencak silat.

Deska (Ketua Pokdarwis) dalam kata sambutannya bercerite, bahwa ia adalah mantan Ketua RT ditempat tinggalnya, juga mantan Ketua LPM, namun ia rela meninggalkan segala aktifitasnya hanya untuk fokus kegiatan wisata Batam atau Pokdarwis.

Cukup banyak asam garam yang telah dilaluinya, hingga saat ini ia pun telah dapat memetik, menikmati hasil jerih payahnya yang bertungkus lumus di dalam kegiatan wisata Pokdarwis yaitu berupa penghasilan mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

“Saya berjuang bertungkus lumus sampai berdarah-darah dalam kegiatan wisata Pokdarwis Kota Batam, karena saya punya konsep program (maksudnya Jangka Pendek, Menengah dan Jangka Panjang), serta bersama tim mendengarkan masukan inspirasi demi berkembangnya usaha yang digeluti,” papar Deska.

Setelah itu tokoh masyarakat setempat (Ketua RW. 37) dipandang mampu dan berhasil oleh warganya, melalui program kerja menggalang kebersamaan/kekompakan dan kesatuan warga, yaitu melaksanakan kegiatan demi kegiatan seperti Posyandu/PKK, Senam Jantung Sehat, Tamasya Bersama Warga, Imbauan Kamtibmas….

Dan Pengajian rutin diselingi penceramah kondang Ustadz Candra tentang “Dasar-dasar Ilmu Silaturahmi, Hati dan Umroh berikut sunnah menuju haji mabrur… beberapa waktu lalu, juga memberi motivasi dukungan berupa apresiasi atas kegiatan kampung seni.

Ketua RW. 37 dalam sambutannya mengatakan, apa pun kegiatan yang baik, positif mengedepankan asas kebersamaan warga masyarakat dengan niat tulus dan hati bersih, serta berkoordinasi secara transparan, tepat dan jelas unsurnya, seluruh perangkat pasti mendukung.

“Atas nama warga masyarakat, saya mengapresiasi kegiatan kampung seni Batam,” ucapnya.

Masih dalam rangkaian kegiatan, Ketua Panitia Asep Karno dan selaku penggagas/pegiat kampung seni Batam, mengatakan, ia bertekad fokus membangun, membesarkan kampung seni Batam (Asep pengusaha galeri seni), dan ia akan mendidik anak-anak usia dini untuk mengenal ilmu seni lukis, juga kaligrafi yang digelutinya, terlihat dengan semangat menggebu-gebu, semangat era millenial jaman Now…

“Saya bertekad berjuang sampai berdarah-darah menerima sentilan-sentilan yang menyakitkan menusuk ke ulu hati…tidak akan menyerah,” jelas Asep.

Foto Istimewa : Ketua Pokdarwis saat sambutan dan Peresmian kampung seni Batam tiada tanda pengguntingan pita…

Tapi anehnya, saat forum diskusi (Obrolan) yang ditawarkan oleh Ketua Pokdarwis Kota Batam tentang pembahasan materi “Kampung Seni dan Konsep Wisata atau Parawisata Kota Batam ada 8 Sapta Pesona, hingga landasan Wisata adalah Kearifan Lokal yaitu mengangkat nilai-nilai historis kebudayaan Batam Madani, dalam bentuk sajian ilmiah (Implementasi) fiture-fiture indah menggemaskan…

Pada saat ini kenyataannya turis asing dan lokal jenuh disuguhi panorama pemandangan gedung mewah bertingkat atau Mall…kata Deska.

Maupun persembahan seni tari yang monoton tanpa mengindahkan tampilan seni tari lainnya yang mampu membangkitkan aura kisah di dalamnya serta membangkitkan gairah cinta seni budaya…(implementasi, filosofi bahasa).

Sehingga Asep Karno Ketua Panitia mungkin lupa atau tersengaja lalai…bahwa pada saat Peresmian Kampung Seni Batam oleh Ketua Pokdarwis Kota Batam hanya sebatas ucapan kata semata, melupakan tatacara sebagaimana biasanya seperti pemotongan pita atau tumpeng atau pun pemukulan gendang beduk alias gong…(peribahasa orang seni).

Dan hal yang sudah terjadi pun menjadi tanda tanya warga masyarakat maupun tokoh undangan yang hadir.

“Kok begitu aja ya peresmiannya, aneh tidak seperti biasanya…emang semahal apa sih pita sama gunting atau kain penutup seremoni…? terdengar suara bisik-bisik masyarakat sebelah.

Sementara itu dalam waktu yang sama, beberapa tokoh diantaranya “Adi dan Budi” melalui media Alif.com ini menyampaikan dukungan atas kegiatan kampung seni.

Foto Istimewa : Ketua RW. 37 dan tokoh/usaha wisata travel Batam.

Adi selaku pengusaha jasa travel dan wisata mengatakan, ia akan memperkenalkan dan membawa turis asing maupun lokal ke lokasi perumahan Bida Kharisma. Kegiatan ini dapat/layak dipublikasi demi kemajuan suatu daerah kedepannya.

Budi yang bergelut di dunia bisnis/usaha juga Ketua di salah satu Organisasi Kemasyarakatan Kota Batam menyampaikan, ia merasa tertarik, bangga dengan kegiatan ini. Bila dikemas dalam suatu konsep yang benar dan tepat yaitu Landasan Kearifan Lokal tentu berhasil nantinya, juga dapat memberi manfaat bagi warga setempat berwujud ekonomi mikro.

“Saya bangga berada disini sebab saya juga punya konsep program kerja (Pokja) Wisata Batam kedepannya,” ujar Budi.

Bagaimanakah tanggapan dan penilaian sejarawan khususnya budayawan tentang Kota Batam Bandar Dunia Madani…?

“Batam itu indah, unik dan menarik…bila dikemas dalam bentuk sajian ilmiah fiture-fiture yang berada di dalamnya,” ucapan para tenaga pendidik/Dosen di beberapa Universitas Kota Batam. (ricky mora, edi, tim)