MEDIAALIF.COM, Batam – Sungguh merdu dan nyaring terdengar dendang selayang pandang harumnya Kota Batam, di gaungkan sebagai Kota Pariwisata oleh sang pemimpin terbaik se Asia (melalui publikasi media), bahkan menjelang Pelantikannya beberapa bulan lalu.
Akan tetapi, siapakah yang dapat menduga ternyata ada Kampung Molek termiskin se dunia di Kota Batam, sebab mereka para penduduk tidak merasakan nikmatnya air bersih maupun listrik sampai detik ini.
Bersama anak cucunya, mereka bertahan hidup dari hasil menanam tumbuhan di lahan tanah peninggalan leluhurnya, dan mencari ikan (nelayan) tapi hanya beberapa orang saja yang punya sampan tua dihiasi lobang kecil pula alias bocor pada sisinya.
Kampong terisolir itu, dihuni oleh masyarakat tempatan secara turun temurun / terus menerus sejak tahun 1935 berdasarkan Dokumen Surat Tebas Asli dan Surat Segel Asli berlambang Garuda Rp 25 Tahun 1979, yang mereka pegang / kuasai. Dan setelah terjadi pemekaran, berada di Kec. Sei Beduk Kelurahan Tg.Piayu – Batam. Mereka tak tahu harus mengadu kemana, selain pasrah hanya kepada Tuhan sang Pencipta.
Menurut pengakuan penduduk cicitnya makam tua, Ahat Ketua RT mengatakan, mereka lahir disini bahkan Tok / Nek buyutnya pun lahir disini, sejak dulu disebut Kampong Setengar, beberapa waktu lalu diseputaran Piayu.
“Kami hanya orang kecil tinggal di pelosok tak tau baca tulis. Kami lahir menetap turun-temurun disini, cukup lama menanti air bersih dan listrik. Kalo pun mati dikubor kat sini sudah lah, sebab harta tak ikut dibawa ke dalam kubor, juge tak ada pajak bila kami ditanam disini,” kata Ahat sambil menoleh kearah makam tua.
Benarkah ada bantuan buat nelayan hingga tahun 2020, sesuai ucapan M. Rudi Walikota terbaik Asia pada Media Besar di Kota Batam..namun mereka tiada merasakannya. Mungkin sudah lupa ataupun lalai dengan janji yang di deklamasikannya.
Lantas, siapakah yang bertanggung jawab serta punya hati tulus nan bersih berjiwa korsa berkenan memperhatikannya..? Sementara staf pejabat Pemko yang bercinta dengan masalah hukum diperintahkan / dihimbau agar membantu saling bahu membahu berjiwa korsa pula
Setelah itu, tim penjelajah media Alif.com, mencoba mencari masukan informasi terkait Kampong Termiskin / Terisolir, dan akhirnya bertemu dengan praktisi hukum “Nikson Sihombing SH” mengatakan bahwa, masalah penduduk terisolir atau termiskin sedunia, sesuai fakta informasi dilapangan, harus segera diperhatikan, dicari solusinya jangan dibiarkan begitu saja.
“Cobalah fikir sendiri, siapakah yang tak kaget mendengar dan melihat ternyata ada kampung termiskin sedunia atau terisolir di Tg.Piayu, emang berapa jauh jaraknya dibanding Barelang,” ujar Nikson, Kamis (24/06/2021) disekitar komplek KDA Batam Center.
Advokat yang tegas dan penganut disiplin itu menambahkan, terkait kampung miskin terisolir, itu suatu kelalaian dan ini tanggung jawab dari pada Pemerintah. Jadi malu dong..karena dikatakan Kota Batam kota industri, kota metro, kota pariwisata bandar dunia madani, terus kota terbaik apa lagi ya…
“Jadi kalau ada diantara masyarakatnya terisolir tidak mendapatkan air bersih, listrik, waah ini perlu dipertanyakan mana visi dan misinya demi mensejahterakan rakyat, apa kata dunia tentang hal ini,” tuturnya (tmi)