Diduga Pihak Pengembang Pollux Menggunakan Kontraktor Culas dan Tidak Profesional

oleh -71 Dilihat
oleh
Air Mancur hasil ciptaan kontraktor, dan dianggap hanya pembuangan air saja seperti saringan air.

MEDIAALIF.COM, Batam – Berdasarkan laporan/pengaduan warga perumahan Citra Batam, khususnya warga sempadan yang tertimpa musibah…di RT.02/RW.01 Kelurahan Teluk Tering Kecamatan Batam Kota, kepada Lembaga Pemerintah Komisi I dan Komisi III DPRD Kota Batam beberapa waktu lalu.

Didalam RDP, penyebab Robohnya Beton pagar pembatas bangunan gedung Pollux, konon katanya kokoh menggunakan technologi canggih kekinian, ternyata telah Roboh sepanjang 60 meter, dan mulai terungkap.

Insiden itu menorehkan luka dalam berupa rasa was-was, kurang nyaman. dan menimbulkan dampak traumatik bagi psykologi masyarakat sekitar area kejadian…ucapan warga masyarakat.

Setelah kejadian, pihak PT.Pollux melakukan pembersihan puing-puing beton, serta tumpukan lumpur tanah, dibantu oleh instansi maupun institusi setempat.

Akan tetapi, Robohnya pagar beton yang dikabarkan kokoh, dapat dianggap sebagai bentuk kecerobohan, kelalaian dan kegagalan konstruksi oleh sang kontraktor…ucapan yang tersaring saat RDP (10/2/2020) lalu.

“Dimana kontraktor Ajinomoto (maksudnya Kontraktor Matshumoto), apakah sudah benar, sudah sesuai standar yang dikerjakan, dan bagaimana sistem kerjanya,” pertanyaan Anggota Komisi III.

RDP Komisi III, pihak managemen Pollux.

Lalu dijawab pihak pengembang Pollux dengan ucapan, ada beberapa kontraktor yang kami gunakan. Kami akan bertanggung jawab atas insiden itu, dan mengganti kerugian warga, kami akan membenahinya yang lebih baik lagi.

Dan berselang beberapa hari, RDP di Komisi I pun digelar, dihadiri oleh warga masyarakat, serta para pihak/instansi terkait, kecuali Dinas DPM Kota Batam disebabkan alasan fundamental pada tayangan sebelumnya (14/2/2020).

Utusan Sarumaha, anggota Komisi I mempertanyakan, berapa panjang pagar beton pembatas dan spare jaraknya dengan bangunan, serta diameter tulang beton, maupun ukuran besinya, dan elevasinya..?

Kemudian pimpinan rapat menambahkan, secara fisiknya saja sudah terlihat pengerjaannya tidak betul, tidak sesuai standar maksimal yang dianjurkan, dan kemana saluran air dibuang.

” Ini menyangkut hidup orang banyak. Investasi pembangunan tetap didukung, tapi bukan berarti melupakan aturan, mengorbankan masyarakat banyak ,” tegasnya.

Dalam waktu seketika suasana di ruangan RDP pun hening, sebab pihak managemen Pollux tidak dapat menjawab / menjelaskannya meskipun dihadiri oleh Konsultannya.

Akhirnya pihak DLH Kota Batam memberi penjelasan melalui perwakilannya “IP” mengatakan, ada beberapa bagian pengerjaan yang tidak sesuai dengan ijin AMDAL yang diberikan.

RDP Komisi I, penelusuran proses mendapatkan ijin Amdal dan IMB.

Sementara itu dalam waktu terpisah, saat awak media Alif.com mencoba melakukan konfirmasi terkait Air Mancur yang dibuang keluar melalui Beton yang Roboh kepada pihak pengembang Pollux, Richie Laseduw.

Richie mengatakan, air harus dibuang/dikeluarkan, gak boleh ditutup emang, cuma pembuangan aja, seperti saringan air gitu…(chat WA pukul 16.39 Wib, tanggal 16/2/2020).

Berdasarkan keterangan yang terurai di dalam RDP, Diduga pihak pengembang Pollux menggunakan Kontraktor culas dan tidak profesional, namun terkesan ditutupi.

Bagaimana kabar Air Mancur ciptaan sang kontraktor yang berjarak sekitar 1 meter dari bangunan gedung Pollux, serta posisi elevasinya yang terlihat indah dan megah..?

Seharusnya ada batas-batas tertentu yang dapat diperhatikan atau di utamakan, khususnya struktur konstruksi dibenahi seperti anjuran Amdal untuk lebih baik lagi, demi kepentingan hidup orang banyak.

Dan apakah mungkin akan terbiarkan bakal terjadinya Roboh susulan, dengan argumen yang sama yaitu disebabkan limpahan air pemberian Tuhan dari atas langit yang meluap…? (ricky mora)