MASYARAKAT PERUMAHAN BSI DI BATU AJI, TAGIH JANJI BOLONG BP BATAM

oleh -218 Dilihat
oleh
Aksi Protes masyarakat perumahan BSI

MEDIAALIF.COM, Batam – Ditengah-tengah kondisi pandemi covid-19 dan menjelang New Formal, masyarakat Perumahan Bumi Sarana Indah (BSI) Kelurahan Buliang Kecamatan Batu Aji, dikejutkan oleh munculnya tim pengukuran/pematokan area lahan.

Pengukuran/pematokan lahan tersebut, terlihat berada didalam pemukiman penduduk yang telah dihuni selama puluhan tahun, yaitu di Perumahan BSI atau lebih populer disebut RKT 1 dan RKT 2 dalam wilayah RW. 16 dan RW. 17, terjadi pada Hari Lahir Pancasila, Senin (1/6/2020) pagi.

Kehadiran Tim (orang perusahaan) mengundang masyarakat banyak berkumpul secara spontan melakukan Aksi Protes atas kebijakan BP Batam menerbitkan PL PT. SAP, yang dinilai penduduk hanya sepihak dan tidak logis, sebab menutup Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Tokoh masyarakat setempat “Rahmat Manalu, Situmorang dan Limbong” (Ketua RW dan RT repot dilapangan) mengatakan, Permasalahan ini muncul sejak tahun 2007, setelah BP Batam mengeluarkan PL a/n : PT. SAP, posisinya berada di dalam area perumahan.

Lanjut tokoh masyarakat, sudah puluhan tahun kami tinggal disini, tepatnya Tahun 1997, dan Bangunan Perumahan juga ada PL nya Tahun 1994. Kami punya Sertifikat Rumah tidak pernah ada masalah.

Tapi ternyata tiba-tiba muncul PL baru Tahun 2007, IMB terbit Tahun 2017, dan Fatwa Planologi a/n : PT. SAPโ€ฆmenurut keterangan sumber.

“Dan anehnya, saat kondisi pandemi, juga dalam momen yang sakral di Bumi Kartini NKRI yaitu Hari Lahir Pancasila, kok bisa ada kegiatan kerja gotong royong mengukur/mematok area lahan di dalam perumahan warga yang resmi, mengatas namakan dari pihak perusahaan,” ucapnya.

Tentu sangat jelas, masih kata mereka, kami warga masyarakat secara spontan berkumpul melakukan Aksi Protes, dan menolak kebijakan BP Batam yang merekomendasikan pembangunan ruko di area perumahan kami.

Sebab kami menilai pembangunan ruko nantinya akan menutup Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan persisnya berada diatas atau menutup saluran air/drainase yang dibangun dengan anggaran APBD, pada tepi jalan besar.

“Apakah BP Batam dengan sengaja menutup matanya terhadap kondisi area dilapangan, dan ada apa antara BP Batam dengan pihak perusahaan PT. SAP ,” ujar tokoh masyarakat.

Pada saat Aksi Protes masyarakat di pagi hari itu, puluhan ibu-ibu rumah tangga meneriakkan kalimat “Mana Lurah, mana Camat, dimana Wakil Rakyat kok tak nongol-nongol, masih belum puas ya melihat penderitaan kesengsaraan kami rakyat kecil, dan apa ini bukti lockdown coronaโ€ฆ?

Lalu disambut dengan keluhan ibu-ibu yang lain “Mana BP Batam tak nampak pun batang hidungnya. Mana janjimu BP Batam (maksudnya saat RDP), janji bolong yang kalian tunjukkan”.

Sementara itu, pihak perusahaan PT. SAP melalui Daniel mengaku sebagai Humas, mengatakan, kami turun kelapangan atas perintah Bos, kami hanya pekerja saja sesuai Dokumen perusahaan yang diterbitkan oleh instansi terkait.

“Soal kejelasan Dokumen lengkap yang dimiliki, silahkan koordinasi ke kantor perusahaan/developer,” katanya via telpon selular, Senin (1/6/2020) sore hari pukul 17.45 Wib. (ricky mora a. s.ag)