MEDIAALIF.COM, Batam – Latihan Parasailing bagi para penerbang pesawat tempur di jajaran Komando Operasi TNI Angkatan Udara I (Koopsau I) adalah salah satu program kerja penting yang dilaksanakan setiap tahun.
Pada tahun anggaran 2019, Latihan Parasailing para penerbang tempur di jajaran Koopsau I, dilaksanakan di Turi Beach, Batam, provinsi Kepulauan Riau, Jumat, 1 November hingga Minggu 3 November 2019.
Latihan ini diikuti oleh para penerbang pesawat tempur dari Skadron Udara 1, Lanud Supadio, Pontianak, Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
“Materi latihan ini telah disusun oleh Komando Latihan (Kolat). Sehingga, tata cara dan berbagai ragam aksi, sudah sesuai dengan perencanaan latihan yang telah dibuat,” tutur Pangkoopsau I, Marsma TNI M. Khairil Lubis sekaligus selaku Pimpinan Umum Latihan (Pimumlat) Parasailing Koopsau I tahun 2019.
“Adapun maksud pelaksanaan latihan ini adalah untuk meningkatkan profesionalisme penerbang tempur di jajaran Koopsau I, khususnya dalam menyelamatkan diri apabila pada saat melaksanakan operasi penerbangan di area perairan mengalami kondisi emergency yang mengakibatkan pesawat tidak dapat dikendalikan karena kerusakan yang fatal atau tertembak musuh”, ungkap Pangkoopsau I.
Pangkoopsau I juga menyampaikan tujuan penyelenggaraan latihan ini adalah, untuk memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan dan kesiapan operasional Koopsau I serta meningkatkan profesionalisme para penerbang dalam melaksanakan setiap tugas operasi penerbangan.
Kegiatan tahunan ini merupakan program latihan bagi seluruh penerbang tempur. Secara teori, simulasi latihan Parasailing dapat dilaksanakan di simulator pesawat tempur, namun untuk prakteknya tidak memungkinkan dilaksanakan menggunakan simulator maupun menggunakan pesawat tempur.
“Oleh karenanya, lanjut Pangkoopsau I, praktek latihannya dilaksanakan dengan memanfaatkan sarana parasailing. Melalui latihan ini, para penerbang tempur diharapkan mampu, mengaplikasikan teori dan prosedur dalam bentuk praktek yang mendekati kondisi sebenarnya,” paparnya.
“Khususnya kemampuan dalam melaksanakan Eject atau penggunaan kursi lontar yang ada pada pesawat. Oleh karena itu, diharapkan seluruh pelaku latihan agar mengikuti seluruh tahapan latihan ini dengan sungguh-sungguh,” harap Marsma TNI M. Khairil Lubis. (humas-au)