MEDIAALIF.COM, Batam – Area pemukiman penduduk yang cukup padat dengan jumlah 2000 KK bahkan lebih, terpantau dan mendapat perhatian dari organisasi kemasyarakatan DPC PERPAT Batu Ampar, yaitu berupa penyemprotan dengan cairan disinfektan.
Khususnya kondisi pandemi saat ini, tentu dapat dirasakan semua orang, lumayan menyebalkan atau bahasa gaulnya “Lockdown” dan dipandu oleh nasehat mbah google “Kawin boleh tapi Hamil jangan, ditahan dulu…” hingga menumbuhkan semangat baru serta kesadaran, bersikap untuk melawan si virus corona.
Pemukiman penduduk padat tersebut, berada di wilayah RW. 01, RW. 02 dan RW. 12, Kelurahan Tg. Sengkuang Kecamatan Batu Ampar, diperoleh informasi merupakan prioritas lokasi penyemprotan yang dinanti-nantikan oleh masyarakat banyak.
Nah..yang lebih seru lagi, si virus corona akan segera terhalau dari Bumi Melayu ini, seakan tergantikan oleh wajah baru si Avanza, dikarenakan suasana pandemi yang telah menimbulkan rasa kuatir dan rasa was-was pula.
Bagaimanakah nasib serta perjalanan hidup anggota DPC PERPAT yang terciduk oleh awak mediaAlif.com pada saat menjalankan Aksinya..?
Ternyata anggota PERPAT yang terpantau dan terciduk saat melakukan penyemprotan ke lorong-lorong rumah, bahkan ke dalam rumah warga, serta menyentuh pelantar, menyerah pasrah tidak melakukan perlawanan apapun, saat didapati oleh personel media ini.
Mengapa demikian…karena sudah lebih dulu Aksi Sosialnya di foto / di abadikan meskipun secara mengendap-endap.
Akan tetapi sangat jelas terlihat, anggota PERPAT DPC Batu Ampar yang terciduk, tetap bersikukuh melanjutkan misinya dengan modal keyakinan, semangat hidup yang cukup tinggi, saling bahu-membahu membantu masyarakat untuk menepis rasa was-was yang mendera.
Akhirnya awak media ini mencoba menemui warga setempat dan ternyata ia adalah Ketua RT. 03 (katanya sebagai perwakilan), lalu menyampaikan, Pak…biarkan orang PERPAT kerja, kami senang tempat kami disemprot, sudah lama ditunggu tapi baru sekarang datangnya.
“Kami warga disini merasa kuatir, was-was sangat, tambah lagi kemarin tempat tinggal kami disebut zona merah,” kata Ketua RT dengan mata berkaca-kaca.
Kemudian terdengar suara susulan dari ibu-ibu rumah tangga keluar dari rumahnya, lalu mengatakan, kami takut pak dengar informasi wabah penyakit itu. Kalo begini terus apa jadinya nasib kami, anak-anak kami sekeluarga makan beras sama indomi.
“Mau ke laut cari lauk tapi harus dayung sampan ketengah baru dapat ikan, kami tak punya kapal pompong, kalo pun ada kemana cari minyaknya, tapi setelah disemprot, kami rasa agak tenang pak ,” ucap masyarakat pelantar.
Melihat kondisi itu, hati siapa yang tidak tersentuh mendengarnya, dan diantara beberapa orang warga ada yang terlihat kondisi perutnya positif sehat mengatakan, ini akibat ulah si corona pak..kena lockdown ya dirumah saja..membuat warga lain tertawa dan kaum bapak pun tersenyum simpul.
Setelah itu, nun dikejauhan muncul anggota PERPAT telah selesai melakukan penyemprotan, lantas awak media ini bergegas menemuinya, pada Jumat (29/5/2020).
Ketua DPC PERPAT Batu Ampar Kota Batam, Baharuddin menyampaikan, kami dari PERPAT melakukan penyemprotan semata-mata karena doa warga disini. Bagaimana tidak, keluhan dan rasa kuatir masyarakat atas dampak wabah corona, membuat kami terpanggil untuk menentukan sikap membantunya, tapi tetap dengan SOP anjuran Pemerintah.
“Penyemprotan dimulai dari jam 9 s/d 11.40 Wib, lebih kurang 16 tanki cairan disinfektan ditambah 2 dirigen yang dipergunakan. Kalau anggota ada 8 orang, jadi bergantian karena luas area yang disemprot jalannya berkelok-kelok,” jelasnya.
Baharuddin menambahkan, doa dan harapan kita semua semoga wabah virus ini dapat teratasi, segera berlalu lah sebab bikin orang banyak susah dan panik saja.
Sekelumit kisah anggota PERPAT yang terciduk dalam aksi sosialnya, dengan area lokasi yang cukup luas, semoga dapat dijadikan sebuah contoh kebaikan di dalam kehidupan masyarakat yang madani. (ricky a)