Batam Cantik Dihiasi Aktivitas dan Kios Dibibir Jalan

oleh -67 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM, Batam – Meskipun kondisi pandemi berwajah corona melanda bumi Kartini bumi Melayu, namun Pemerintah Kota Batam bergerak cepat membenahi (langkah pemulihan ekonomi) melalui beberapa titik area, seperti pembangunan jalan menawan yang melibatkan para ahli (konsultan) jagonya merancang denah rekayasa/skema.

Akan tetapi, perlu diketahui dalam geliat ekonomi mikro, jauh sebelum si covid-19 hadir bahkan sampai Ultah atau HBD (happy birth day) usia ke 2 tahun, Batam memang Cantik dihiasi aktifitas dan kios-kios dibibir jalan, lalu muncul pungutan empuk per hari / per bulan oleh Oknum petugas berbentuk Retribusi pada masing-masing wilayah.

Entah ia entah tidak disetorkan sebagai peningkatan PAD Batam atau peningkatan sumber rejeki bagi pihak tertentu. Sebagai contoh : wilayah Kecamatan Batu Ampar dengan tampilan aktifitas siang hari dan esek-esek menjelang malam hari, juga Kec. Batam Kota, Kec. Lubuk Baja.

Hal itu disampaikan oleh pemerhati lingkungan dan elemen masyarakat meminta namanya tidak dipublish, saat tim kerja media Alif.com ini mampir ngopi sejenak (27/9/2021) dibilangan Nagoya dan Sei Jodoh Tg. Pantun.

“Jangan cantik dan moleknya ditunjokkan dari luar saje, cobalah tengok kat dalam, bagus tak..sehat tak.. semrawut ruwet nampak,” ucap elemen masyarakat logat Melayu, juga ada yang mantan RW dan RT.

Setelah memperoleh informasi, tim media ini mencoba melakukan observasi lapangan, dan ternyata cukup banyak ditemukan. Lantas siapa kah yang pantas dipersalahkan atau yang bertanggung jawab terhadap kondisi itu..??

Diwilayah Kec. Lubuk Baja, sederetan Kios nampak gagah dan sangat Anggun berdiri tegak dibibir jalan pasar selama bertahun-tahun, dapat mengotori menyumbat drinase serta menambah polusi udara beraroma harum tak sedap, bahkan banjir tanda sayang plus cinta kepada pemimpin melanda pasar Jodoh Tg.Uma.

Beberapa warga sekitar berinisial SMR, JT, GT, LHI, TRU, RJK, SRG, saat ditanyai oleh awak media ini mengatakan, Kios itu sudah ada kalau tidak salah tahun 2017, dan yang kami tau pastilah ada ijinnya, tapi kalau ditempat lain ada Srigalanya, bangโ€ฆ

“Bisa dilihat kan tempatnya dari pinggir jalan. Kalau tidak ada ijinnya, apa mungkin bisa didirikan begitu saja, trus Satpol PP sering kesini juga Dinas Pasar, bang..” jelas warga dan sempat menyebut nama Kepala DPM PTSP Agustian Riau.

Warga lain menambahkan, kami hanya orang pasar ada Asosiasi (maksudnya APKLI) punya domisili lengkap Pasar Angkasa RT. 03 / RW. 08 Kel. Lubuk Baja Kota Kec. Lubuk Baja, Jumat (29/9/2021).

“Kami juga bayar Retribusi sampah, keamanan dan setoran yang dipungut setiap ada kegiatan sama bapak-bapak itu yang datang kesini, kami juga ikut bantu acara, bang..,” ungkapnya.

Akan tetapi, bagaimana pula kisah cinta pungutan retribusi kebersihan wilayah Batu Ampar cukup luas dengan nilai job kontrak (honorer) mencapai Rp 15 juta / bulan..??

Hal itu sempat diucapkan oleh Riswan yang merupakan pemain Pasir/Batu tulus bersedekah di Kampung Molek atau Kp.Setengar Tg.Piayu sambil menunjukkan KTA nya beberapa waktu lalu, dibilangan KDA Batam Ctr. (tmi, akbar).