Merasa Terintimidasi Puluhan Masyarakat Gentawa Duduki Gedung Rakyat Batam

oleh -62 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM, Batam – Puluhan warga Gentawa RT 07 / RW 26 Kel. Buliang Kec. Batu Aji melakukan aksi demo, dan menduduki gedung rakyat Kota Batam untuk menyampaikan keluhannya, merasa terintimidasi oleh tatacara pihak perusahaan yang muncul tiba-tiba saja.

Pasalnya, penduduk yang telah tinggal bermukim serta hidup damai, aman bersama anak-anak dan istri keluarganya sejak tahun 1997, namun telah terusik terganggu dan merasa terintimidasi oleh kehadiran pihak perusahaan PT. For Ses yang mengklaim bahwa area lahan tersebut adalah miliknya berdasarkan copy PL / Domisili perusahaan tidak jelas entah dimana.

Hal itu disampaikan oleh salah satu warga berinisial Raja G disela-sela aksi unjuk rasa. Dan menyebutkan, pihak perusahaan melalui Kuasanya hanya datang 1 kali saja dengan ucapan bahwa lahan ini harus dikosongkan pada bulan Januari 2025. Lalu mereka (orang perusahaan) langsung beraksi mendatangi rumah per rumah penduduk menimbulkan keresahan masyarakat.

“Kami sudah tinggal disini selama puluhan tahun (1997) hidup aman dan damai bersama anak-anak dan isteri serta keluarga lainnya. Dan selama ini tidak ada yang mengaku bahwa lahan tanah tempat kami bermukim ada yang memilikinya,” ucapan / sambut masyarakat hampir bersamaan, Rabu (15/1/2025).

“Tapi kenapa tiba-tiba saja datang orang suruhan perusahaan (Kuasanya) berinisial Ron Pan menyatakan bahwa lahan ini milik PT For Ses, dan mulai beraksi saat Pilkada sampai Nataru 2024. Kami tidak tenang beribadah Natal, dimana etikanya, punya pikiran tidak..dan masa Merah Putih Pak Prabowo, masih kah berlaku tatacara seperti ini,” keluhan warga Gentawa.

Berdasarkan pantauan redaksi media Alif.com dilapangan, penduduk yang bermukim terbilang cukup lama di Kampung Gentawa RT 07 / RW 26 Kelurahan Buliang Batu Aji, terdiri dari 200 KK dengan jumlah diperkirakan mencapai 700 jiwa bahkan lebih adalah manusia juga yang memiliki akal sehat tak ubahnya dengan pihak perusahaan dan unsur Muspida serta para wakil rakyat bukanlah booss rakyat yang membawa lambang Merah Putih di dada.

Dipandang perlu untuk diperhatikan juga dicermati terkait sarana maupun jarak tempuh dunia pendidikan terhadap anak-anak dan remaja yang merupakan generasi muda penerus bangsa menuju Indonesia Emas. Diharapkan menjadi atensi pemangku kebijakan serta penyelenggara pemerintahan di daerah Kota Batam.

Sementara itu, di dalam gedung dewan sedang berlangsung RDP, dan hingga berita beredukasi ini ditayangkan, pihak terkait terutama perusahaan (Kuasa serta Legalnya) belum dapat dikonfirmasi. (lis rmsag)