Jadi Sektor Unggulan untuk Semakin Memajukan Kepri

oleh -43 Dilihat
oleh
Istimewa

MEDIAALIF.COM, Tanjungpinang – Plt Gubernur H Isdianto membuka secara resmi Festival Sastra Internasional Gunung Bintan tahun 2019 di halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Senin 28 Oktober, malam.

Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu, dikatakan Isdianto tidak hanya dikenal dengan budaya melayu dan sejarah kerajaannya saja. Kepri juga memiliki jejak warisan sejarah di bidang sastra yang telah mendunia, yakni Gurindam XII (dua belas) karya Raja Ali Haji.

“Ini yang menjadi konsen kita agar bagaimana semakin mengenalkan Kepri sebagai daerah dengan beragam sektor unggulan, dengan sastra inilah, pariwisata yang selalu menjadi andalan dapat dipadukan sehingga dapat berkembang menjadi Provinsi yang semakin besar,” kata Isdianto.

Selain itu Isdianto pun berharap, Festival ini dapat lebih memperluas wawasan serta mengasah kemampuan dalam menghasilkan karya sastra yang berkualitas, apalagi ratusan penyair hadir dengan karyanya, khususnya juga para penyair dari Negeri serumpun (Malaysia dan Singapura).

Terakhir, Isdianto tak lupa mempersilakan para peserta, tamu undangan yang berasal dari luar Kepri, untuk sekaligus menjelajah wisata yang ada di Kepri. Kepri punya wisata alam, religi, sejarah, budaya, serta kuliner yang bisa dikunjungi dan dinikmati.

“Semoga ajang ini juga dapat mengeratkan lagi silaturahmi antar negeri serumpun serta meninggalkan kesan dan pengalaman berharga,” pungkasnya.

Sementara itu, Rida K Liamsi mengatakan bahwa Festival ini sudah kali kedua dilaksanakan dan untuk tahun 2019 ini mengusung tema “Segara Sakti Rantau Bertuah”.

“Tema yang di usung ini bukan tanpa alasan, ada makna yang tersirat yakni kawasan maritim yang terbentang luas di masa lalu saat kejayaan kerajaan melayu makna ini ingin kita hidupkan kembali,” kata Rida.

Rida melanjutkan bahwa Festival sendiri berlangsung selama 3 hari pada 28 sampai 30 Oktober, di ikuti sebanyak 266 orang peserta (hadir pada pembukaan 125 orang).

“Kita juga akan menggelar Seminar bertemakan Pantun sebagai Akar Puisi Modern Nusantara, juga akan melakukan kunjungan ke Pulau Penyengat menyusuri jejak Pahlawan Raja Ali Haji,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut di serahkan pula Anugerah Jembia Emas tahun 2019 kepada Sastrawan Abdul Karim Ibrahim, juga Penerbitan Antologi Puisi Bersama Jazirah 2 dan 3, yang mengambil tema “Segara Sakti, Rantau Bertuah”.

Usai rangkaian pembukaan, Plt Gubernur Isdianto berkesempatan membacakan Puisi karya Teja Alhabd berjudul Elang Hitam, disusul pembacaan puisi oleh Rektor UMRAH Syafsir Akhlus, Presiden Penyair Sutardji Calzoum Bachri, Rosman Manun (Penyair Asal Malaysia) beserta 5 orang peserta lainnya.

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Wali kota Batam Amsakar Ahmad, Ketua BP3KR Huzrin Hood beserta tamu undangan lainnya. (humaskepri)