MEDIAALIF.COM,Batam – Senandung lagu indah yang menggema dengan hentakan irama mengiringi gerakan jemari tangan maupun bahasa tubuh sembari menundukkan kepala, hadir sebagai isyarat pemersatu seni budaya daerah “Horas Tao Toba Bangso Batak Nauli” dalam sebuah dendang Anak Medan.
Dendang apik Anak Medan melekat dalam hati sanubari warga Negara Republik Indonesia kelahiran Medan Sumatera Utara, sangat populer bahkan tersohor digemari oleh semua kalangan, terutama kawula muda maupun kawula tua bersemangat muda kembali.
“Irama lagu Anak Medan memiliki lirik nada sangat luar biasa. Sebab mengandung filosofi keberadaan Anak Medan dipenjuru negeri ini. Filosofinya adalah prinsip hidup dan kaedah kebersamaan saling menghargai, menjunjung tinggi nilai ketulusan serta harga diri,” ungkap Susanto Siregar, Jumat (11/2/2022) di Batam Center.
Susanto Siregar salah satu tokoh yang memiliki pola fikir keterbukaan bermotivasi positif (barometer) terhadap hal-hal yang berlaku di Kota Batam. Diantaranya tehnik pembangunan, sifat-sifat krusial maupun pembenahan pemahaman berdasarkan paradigma berfikir yang logis dan sehat.
Hal tersebut disuarakan oleh Susanto, termasuk tentang desas-desus yang mulai merebak didalam organisasi IKABSU, yakni rencana Mubes Ikabsu agar dapat disikapi dengan bijak serta mengundang menghargai Ikatan Keluarga (IK) lainnya atau IK – IK yang merupakan bentuk dasar keluarga besar didalam batang tubuh Ikabsu.
“Rencana Mubes pada 27 Maret 2022 mendatang, ibarat benang kusut harus segera diluruskan secara bersama-sama, dan tidak melalaikan tuntunan yang dianjurkan (SOP). Ikabsu sebagai wadah besar bukan untuk kepentingan pribadi golongan yang menonjolkan rasa suka-suka seperti request lagu pavorit sendiri,” jelasnya.
“Diharapkan kepada para pengurus Ikabsu dapat berfikir cerdas, bijak dan menghargai Ikatan Keluarga (IK) yang ada, serta menunjukkan bukti baktinya dalam wujud laporan pertanggungan jawab, khususnya Program Kerja untuk dijadikan contoh tauladan bagi pengurus periode selanjutnya dalam koridor re-organisasi yang sehat pula,” tuturnya.
Sementara itu, terkait Mubes Ikabsu mendapat penolakan dari para tokoh masyarakat Ikabsu, diantaranya Wakil Ketua Umum II sekaligus Ketua Steering Commite dan Organizing Commite (SC OC) Niko Nikson Situmorang SH, MH.
Nikson mengatakan, jika ingin menyelenggarakan Mubes harus berdasarkan SOP sesuai AD/ART dan bermartabat. Jadi persoalan yang mendasar adalah Legal Standingnya..(video straight times)
“Pengurus SC OC yang akan mengadakan Mubes Ikabsu masih prematur dan non legitimasi. SC OC versi pengurus terdiri dari tim 7 sebelumnya sudah mengembalikan mandat ke Penasehat (Gubernur Sumut), dan bila dipaksakan dapat memicu konflik antar sesama anggota warga Sumut,” ungkapnya.






