Pentingnya Dialog Kerukunan Pemuda Dalam Lintas Agama

oleh -42 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM,Batam- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Batam menggelar Dialog Kerukunan Lintas Agama dan Kepemudaan di Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu, (25/5/2022).

Dialog berlangsung di Ruang Hang Nadim, bertujuan untuk mengkaderisasi pemuda lintas agama yang berjiwa Pancasila dan Agamis, serta pembentukan karakter melalui program berkesinambungan Kesbangpol, untuk menjalankan fungsi supporting role bagi FKUB dalam skala lingkungan (Peer Education).

Forum tersebut dihadiri oleh 75 peserta dari perwakilan Lembaga Agama, seperti Majelis Ulama Indonesia Wilayah Kepri, Nahdlatul Ulama, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) wilayah Kepri, Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia, Persatuan Gereja dan Lembaga Injil Indonesia (PGLII), juga perwakilan dari Katolik, Budha, Hindu dan Khonghucu.

Acara dibuka oleh Walikota Batam yang diwakili Asisten Pemko Yusfa Hendri. Dan ia mengajak peserta agar mencontoh para leluhur dalam menjaga toleransi antar umat beragama.

“Masyarakat harus jeli dalam menerima dan mengkonsumsi setiap isu yang berkembang.
Dan apa yang sudah dicontohkan oleh para pendahulu kita agar dapat diteruskan. Jika ada perbedaan, mari kita sikapi dengan etika yang baik. Mari kita jaga toleransi dan kerukunan yang ada,โ€ tuturnya.

Pemateri pertama, Ketua FKUB Chabbulah Wibisono mengatakan, untuk menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama, masyarakat harus memahami terlebih dahulu ajaran agamanya masing-masing. Ia menegaskan kepada peserta lintas agama agar terbiasa menolong orang yang membutuhkan.

โ€œMisalnya, kita harus tahu kapan waktunya teman atau saudara kita dari agama lain beribadah ataupun sebaliknya. Jika kita ada rejeki lebih, harus tulus berbagi terutama terhadap warga terdekat, agar ada kerukunan dan tidak terjadi konflik. Saya juga sudah sampaikan ke Pak Walikota, agar kesenjangan sosial di Kota Batam jangan terlalu melebar, jangan sampai menjadi penyebab konflik antar umat beragama,โ€ ucap Chabbullah (Rektor) Universitas Batam.

Hal senada disampaikan oleh Ketua Umum MUI Kepri, Bambang Maryono selaku pemateri kedua. Menurutnya, ketidak rukunan antar umat beragama itu terjadi akibat kurangnya pemahaman terhadap agama masing-masing. Selain itu, kurangnya literasi menjadi faktor pemicu.

“Semoga dialog lintas agama ini dapat berlanjut untuk membangun komunikasi yang baik, saling sharing antar sesama. Kerukunan itu tidak ada bila kita tidak paham tentang agama. Begitu pula dengan radikalisme, itu terjadi akibar kurangnya pemahaman terhadap ajaran agama. Kita harus punya roh agama untuk menjaga kerukunan tersebut,” ucapnya.

Usai dialog, panitia yang tergabung dalam FKUB, meminta kepada perwakilan lembaga agama untuk terlibat dalam Kader Kepemudaan dibawah naungan FKUB dan Kesbangpol, untuk merealisasi program-program lintas agama demi Batam kondusif dan damai. (tsi)