Atitude Oknum Ketua PWI Batam Terasa Manja Picu Reaksi Amarah Insan Pers.

oleh -152 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM,Batam – Alur kronologi dan hadirnya Solidaritas Jurnalis terkait ujaran kalimat/tindakan M.Khafi Ketua PWI Batam dalam publikasi media sebelumnya “Wartawan belum UKW/Terverifikasi….” telah membuat resah memicu reaksi puluhan Insan Pers.

Terkait ujaran/tindakan Ketua PWI Batam dalam publikasi media yang menjadi konsumsi publik “Wartawan belum UKW/Terverifikasi jangan dilayani, dan Premanisme berkedok Wartawan, hanya wartawan bersertifikasi Dewan Pers boleh mewawancarai narasumber, sangat mencederai melukai hati dan jiwa para insan pers Batam Prov.Kepri.

Kemudian, kapasitas M.Khafi yang melampaui batas kewenangannya, terkhusus sikap perilakunya tentu tersimpan dalam jejak digital oleh para senioritas Ketua sebelumnya, dianggap sangat kekinian Terasa Manis Manja, tidak profesional terkesan arogan disebabkan sifat egois semata sangat disayangkan, hingga terjadi kericuhan (acara Solidaritas Jurnalis, 14/6/2025).

Selama ini belum pernah terjadi adanya kalimat Satgas Ormas Media yang mengatas namakan organisasi konstituen Dewan Pers di Kota Batam. Artinya ujaran kalimat dan tindakan Khafi yang seharusnya mencermati Aib kasus di dalam tubuh PWI, dan bisa menempatkan dirinya menjadi suri tauladan tapi malah menambah penyakit mencoreng citra PWI.

Hal ini disampaikan oleh para senior Jurnalis yang memiliki sertifikat UKW Utama serta Predikat dari BNSP RI, serta pemilik sertifikat BNSP lainnya yang secara notabene bukan berprofesi wartawan, diantaranya Mangapul, Bram, Rudi P, JMSI (perwakilan), Ketua DPD IWOI Kab. Natuna, Ketua PWMOI Rezky Law mengecam sikap M.Khafi dalam acara tersebut, termasuk salah satu Ketua LSM Ismail R.

“Usut asalnya, bermula saat awak media menanyakan terkait Dana Pemerintah peruntukannya kemana saja, dan sistem PPDB di sekolah SD/SMP (26 bukan 86) Lalu muncul lah pelebaran sayap kekinian dan terbarukan (Satgas Ormas PWI) bagaikan menuju Indonesia Emas yang penuh Asta Cita,” ujar senioritas Jurnalis, Minggu (15/6/2025).

** Terkait kericuhan yang telah terjadi **

Pada awalnya, Panitia bersama puluhan Insan Pers membentuk suatu wadah “Solidaritas Jurnalis Batam” memiliki Misi dan Visi yakni menyatukan persepsi tentang tupoksi Media sebagai kontrol sosial kemasyarakatan, berdasarkan UU Pers No.40 Tahun 1999 Pasal 4 Ayat 3, serta Anjuran kode etik Jurnalistik.

“Pers memiliki hak untuk mencari informasi dari berbagai sumber, dan menyebarluaskannya kepada publik. Kami tidak ada niat menjebak selain dari untuk meminta penjelasan, acuan dasar hukumnya atau klarifikasi atas ujaran kalimat tersebut oleh Ketua PWI Batam,” kata Panitia.

“Akan tetapi, saat berlangsungnya acara, M.Khafi sebagai tamu sempat memotong ucapan moderator sampai berulang kali mengambil Mic, lalu berbicara dengan nada nyaring dan tinggi disertai gerakan tangan terkesan keras, padahal dia bukan sebagai Pemateri, seakan-akan merasa lebih pintar, paling benar. Dan tokoh yang dituakan “Marganas Nainggolan” terlihat jadi penonton. Atitude nya itu yang dinilai puluhan peserta,” jelas Panitia.

Sementara itu, Ketua DPD Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) Kabupaten Natuna, Baharullazi, sebagai peserta menyayangkan sikap dan etika Ketua PWI Batam yang mencari panggung bukan momennya, terlihat hanya menunjukkan arogansi pembenaran terhadap dirinya sendiri.

“Terjadinya insiden saat acara yang dikemas dalam satu wadah resmi, disebabkan tindak perilaku M.Khafi selaku Ketua organisasi besar bukanlah Pemimpin Profesional yang berfikir rasional serta mengayomi dan bijak, melainkan memelihara sifat egois tidak layak dicontoh, apa lagi sebagai pemimpin,” tegas Baharullazi.

Disisi lain, dari peserta yang tercatat oleh Panitia sekitar 50 undangan merupakan insan pers (membawa ID card Pers), ditemukan adanya penyusup alias tamu tak di undang memasuki ruangan yang tiba-tiba tampil kedepan menggunakan Mic merusak acara sehingga memancing amarah seluruh peserta. (Ls rickymorasag)