Ribuan Buruh Demo Tolak Kenaikan Iuran BPJS dan Revisi UU Ketenagakerjaan di Batam

oleh -48 Dilihat
oleh
Istimewa

MEDIAALIF.COM, Batam – Lebih dari 2.000 orang buruh yang tergabung dari berbagai serikat pekerja di Batam, kembali turun ke jalan untuk menyampaikan aspirasinya atas permasalahan buruh dan pentingnya memperhatikan kesejahteraan buruh.

Khususnya kenaikan iuran BPJS Kesehatan, yang dirasakan para pekerja buruh tidak logis, tidak seimbang dengan kenyataan kebutuhan/kelayakan hidup saat ini, juga pelayanan di beberapa klinik atau rumah sakit terkesan di diamkan. Dan Revisi PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pada Rabu 2 Oktober 2019, pagi.

Pantauan dilapangan, demo buruh kali dengan jumlah ribuan orang, melakukan long march lebih 6 Km dari titik kumpul depan halte Panbil Muka Kuning, dan bergerak menuju kantor Walikota Batam, dikawal oleh satuan pengamanan dari Kepolisian, TNI, juga instansi terkait lainnya.

Istimewa

Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Alfitoni saat dikonfirmasi awak media ini mengatakan, aksi demo hari ini “Menolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, Menolak Revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Revisi PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Sebab terkesan memihak dan menguntungkan perusahaan”.

“Ini adalah aksi yang tergabung dengan rasa kekompakan dan kebersamaan. Massa kami perkirakan hari ini berjumlah lebih 2.000 orang. Dan bila aspirasi buruh tidak dipenuhi maka kami akan demo lagi dengan jumlah yang lebih besar”, jelas Alfitoni.

Ia menegaskan bahwa ini aksi damai dan murni hanya menyuarakan aspirasi mereka tentang Kesejahteraan Buruh dan tidak ada hubungannya dengan RKUUHP ataupun UU KPK yang baru.

“Kami para buruh melakukan aksi demo disini, menunggu Walikota Batam memberi tanggapan dan jawaban atas aspirasi kami”, tegas Alfitoni.

Berselang beberapa waktu kemudian, Walikota Batam Muhammad Rudi didampingi Wakil Walikota dan dua anggota DPRD, serta Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo, hadir menemui para pendemo.

Rudi mengatakan salut dan bangga atas perjuangan buruh yang menempuh jarak lebih 6 Km, berjalan kaki untuk menyuarakan aspirasinya. Dan ia tidak akan tinggal diam bila mendengar permasalahan buruh, juga bersedia dipanggil atau menemui masyarakat melalui perwakilannya.

“Saya akan mengatur jadwal pertemuan dengan utusan buruh untuk menampung, mengakomodir aspirasi ini secepatnya, setelah acara pelantikan ex-officio Kepala BP Batam yang saya emban selesai”, kata Rudi.

Rudi juga menyampaikan bahwa infrastruktur jalan yang sedang dibangun, juga destinasi wisata yang sedang digalakkan adalah untuk masyarakat Batam.

Dan dalam waktu yang sama, AKBP Prasetyo saat diwawancarai awak media ini mengungkapkan, bahwa demo buruh di Batam menjadi contoh untuk daerah lain, sebab berlangsung tertib, aman, serta mematuhi arahan yang diberikan. Intinya tidak anarkis, saling mendukung, dan kompak mengutamakan kebersamaan.

Sementara itu saat aksi demo terlihat orasi yang disampaikan oleh Suprapto selaku Panglima Koordinator Daerah (Pangkorda) Batam sangat menyentuh, sebab memaparkan kondisi dan keadaan nasib buruh di Batam sangat memprihatinkan.

Suprapto, saat diwawancarai awak media ini menyampaikan, banyak kejadian yang dialami oleh para buruh, seperti di PHK sepihak tanpa pesangon, tindakan semena-mena, dan harus berjuang lewat jalur hukum demi menuntut haknya. Hal ini dilakukan oleh pihak perusahaan yang nakal.

“Kami sudah tidak percaya lagi dengan janji-janji muluk yang manis, dan kami hanya butuh bukti nyata. Kami jenuh dengan alasan-alasan seremonial belaka, dan kerjanya hanya tidur atau tutup mata terhadap keluhan buruh”, ucap Suprapto.

Ia berharap aspirasi demo buruh ini dapat di akomodir secepatnya oleh Walikota Batam sebab menyangkut masyarakat banyak. (rm)