Tutup Tambang Pasir Ilegal Babeh Kp Jabi Akibatkan Banjir Lumpur Melanda Kota Batam

oleh -65 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM,Batam – Beredar kabar aktifitas Tambang Pasir ilegal Babeh di Kp Jabi semakin meriah, terlihat lobang besar menganga persis danau buatan, ditengarai adanya Pawang berwajah bersih dengan otot rahang yang kokoh tapi terkesan culun dan lugu.

Sang Pawang itu, tidak hanya berwajah bening, garang, sorot matanya tajam dibalik tirai layar yang telah usang Nunga Maribak alias Sobek, juga dibekali ilmu Sumpah Prajurit… terpantau Low Profil berdalih mencari makan dengan rela bercokol di lokasi pemain pasir ilegal yang dikelola Babeh, sementara Babeh adalah sebutan kereen yang dikenal warga bernama Sikin.

Lantas, sang pawang berjiwa prajurit maupun dalang lainnya yang mahir berbicara suka tersenyum tebar pesona bercokol disana, mulai dari pendidikan dasar/menengah dan Perwira yang diketahui masyarakat banyak, kehidupannya dibiayai oleh Negara, yang dipungut dari hasil sesuap nasi pajak rakyat tapi masih bersandiwara bermain dibalik layar merasa sudah aman dan tenang..?

Justru perbuatannya, mendukung meriahnya Parkiran Air Banjir Lumpur melanda Kp Jabi Batu Besar Kota Batam, dampak dari aktivitas tambang pasir ilegal. Alangkah bodohnya manusia terbaik ciptaan Tuhan, sayang anak dan istri nampak gagah plus kesatria, bukan bahasa Gentlemen persis budak kecik beranjak dewasa lalai menerapkan Disiplin Ilmu, serta adab etika dan lupa punya otak cerdas untuk berfikir dengan bijak (Tupoksinya).

Menurut masyarakat sekitar menyampaikan, bahwa aktifitas tambang pasir masih berlangsung lancar beraksi dengan suara deru mesin besar 30 VK, juga lorry silih berganti mengangkut pasir yang dikelola Babeh Sikin, meskipun baru beberapa hari saja ditertibkan – katanya di Eksekusi – tapi pemain pasir ilegal itu tidak merasa jera apa lagi takut sama petugas berpakaian dinas.

“Apa mungkin pemain pasir punya mesin/ada belasan titik lokasi, seperti babeh Sikin, Yunus, Farida, Anto dan lainnya merasa sudah pintar hebat dan lebih kuat karena sebelum di razia, alat mesin sudah diamankan lebih dulu atau petugas yang bodoh berbaik hati,” ucap Rd, Ws, ibu Nr, bude Cs, Rw, Pc inisial warga, disalah satu kedai Batu Besar, Minggu (12/10/2025).

“Kami masyarakat yang merasakan dampaknya, sudahlah banjir semakin parah ditambah lagi lumpur tebal bercampur kerikil, batu kerikil nya bukan kecil, bisa bikin oleng terjatuh dari kendaraan. Sampai kapan derita kesengsaraan kami ini diperhatikan tidak banjir melulu, bikin lobang penyedot pakai uang rakyat hanya segitu doang,” keluh masyarakat.

Sebelumnya, sesuai ucapan Kasubdit Pamling Aset beberapa waktu lalu, bahwa terkait banjir merata, saat ini Pemko/BP Batam fokus mencari solusi untuk mengatasinya dengan membentuk tim kerja. Dan permasalahan Tambang Pasir ilegal di Kota Batam akan ditindak lanjuti bersama tim terpadu terutama Polda Kepri dan Polresta Barelang serta pimpinan forkopimda.

“Ibu Li Claudia Wakil Walikota sekaligus Wakil Kepala BP Batam, menyampaikan tentang banjir yang melanda menjadi program prioritas. Ada 130 lebih titik rawan banjir. Oleh karena itu kami akan menelusuri serta menutup aktivitas yang mengakibatkan dampak banjir merusak alam lingkungan hidup,” ucap Tony Febri dengan intonasi tertahan.

Sementara itu, anggota Ditpam yang bertugas di wilayah pemain pasir ilegal, sudah berulang kali memberi himbauan dan peringatan hingga melakukan eksekusi, kemungkinan besar tidak dianggap, tidak di indahkan kata-katanya oleh pebisnis pasir ilegal.

“Tutup dan angkat alat-alat mesin serta perlengkapan yang ada di area lokasi aktifitas perusakan alam lingkungan hidup di Kampung Jabi babeh, Kelurahan Batu Besar Kec. Nongsa dan wilayah sekitarnya, akibatkan Parkiran Air Banjir Lumpur melanda Kota Batam, atau apa solusi lain,” desakan warga masyarakat.

Seriuskah Dr AA – Doktor Amsakar Achmad (Walikota/Ka. BP Batam) dan Mrs LC – Li Claudia (Wawako/Wakil Ka BP Batam) mengatasi Parkiran Air hanya menggenang saja menghiasi moleknya Kota Batam. Seyogianya pemimpin tersebut dapat menelaah, mencermati Phylosofi Air dan Sifat Air, tidak hanya melakukan aktivitas seremonial saja. (Lst rmsag)