Setetes Air Mata Menyentuh Bumi Satria Berucap Saya Masih Cinta Polri

oleh -243 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM,Batam – Dalam persidangan, Terdakwa Satria sudah tak mampu lagi menahan tekanan batin yang menyesak didada berucap “Saya masih cinta Polri, apa mungkin saya buka Aib Polri”, isakan tangisnya disaksikan banyak pengunjung.

Ucapan spontan Satria Nanda diiringi setetes air mata bening menyentuh bumi Kartini yang belajar cerdas membangun, disaksikan pengunjung sidang (Jum’at, 9/5/2025) hingga menimbulkan aura kejutan sontak dan kaget diperkirakan beban sebesar 2 Ton – bukan informasi sabu lintas internasional OPL.

Aura kejutan sontak dan kaget berkapasitas tegangan tinggi listrik dengan rumus Kilo Volt Ampere (kVa) – ibarat Prinsip dan Pedoman Mentalitas sang Perwira yang kini menjadi Terdakwa, masih kental beraroma Tri Brata, Sumpah Prajurit…

..bisa jadi 8 wajib TNI Polri berideologi Pancasila menuju Indonesia Emas – Amanah Presiden RI Presisi Kapolri serta Jaksa Agung jangan kecewakan masyarakat, bantu dan ikhlas berbagilah…

Tdw Satria, sebelumnya menjabat Kasatnarkoba (3 bulan proses beradaptasi) namun terseret kasus pidana Narkotika (LP 100), dan ucapannya tercetus disebabkan pertanyaan JPU sedemikian gencar mendesak untuk menjawab hal yang tidak diketahui/diluar batas kemampuannya.

Akan tetapi, pada saat penangkapan pelaku pembawa sabu di jembatan Nongsa, Satria Nanda berada di Medan, menjenguk kondisi orang tua sakit (Agenda Sidang, Jum’at 25/4/2025). Dan Satria kembali ke Batam tanggal 19 Juni 2024. Sementara progres pengembangan kasus sedang berjalan di Jakarta oleh tim Satresnarkoba Batam, lalu disusul Satria kesana/Jkt.

Kemudian Jaksa Iqram/Kasipidum sebut ada Kejanggalan terkait Biaya Operasional Tim darimana.. yang diperjelas/diperkuat lagi oleh Majelis Hakim (Sidang, 29/4/2025). Namun sebelum kasus ini bergulir di PN Batam, telah terjadi penggeledahan sebuah rumah cantik dan molek dikawasan Elit Sukajadi Batam milik Anggota inisial WR oleh tim Polda Kepri (fakta alur sidang).

Selanjutnya, Jaksa saat bertanya berusaha menggali kebenaran benang Unik seputar BAP sejak awal sidang, yakni BB diduga Sabu 35 kg dan pengembangan 50 – 44 bungkus – lalu 5 bungkus turun ke 1 kg sabu (dugaan penggelapan/menjual sabu muncul biaya informan bernilai Rp 20 juta), tapi faktanya Sabu 35 Kg telah dimusnahkan oleh Kapolresta Barelang (Selasa 25/6/2024).

…kemudian BB 0,84 gram, awal kasus ini dari penangkapan Tsk Az, terlihat begitu unik Instrumentalia perjalanan sidang Terdakwa Aziz (Jum’at, 2/5/2025) mengakui dan menyebut adanya komunikasi dengan Aidil tapi tidak ada di BAP juga Tdw Wan Rahmat, Fadillah, ayah Ma’aruf, Rian, Ibnu Ma’ruf Rambe terkait penjualan sabu sisa uang 60 juta, dan Aziz menyesali perbuatannya.

Kemudian pertanyaan Jaksa mengarah ke adanya komunikasi Wa maupun foto selfie para Terdakwa diatas kapal, juga pembayaran informan senilai 20 juta, serta pertanyaan detail menarik dapat dirasakan memasuki kamar lain yaitu mengkaitkan unsur Sidang Kode Etik, para Terdakwa menjalani Isolasi sebelum menandatangani isi BAP, menurut pengakuan mereka pada sidang sebelumnya.

Terdakwa Satria menjelaskan, banyak hal yang tidak dipahaminya tentang berjalannya operasi hingga pengungkapan sabu sedemikian besar.

“Saya baru beberapa bulan menjabat Kasatnarkoba belum ada anggaran. Saat itu saya percaya Sigit yang memberi laporan karena ia sebagai Kanit Satresnarkoba, dan saya percaya pada laporan yang disampaikan oleh bawahan. Tapi masih dalam kondisi beradaptasi saya mengalami masalah nasib seperti ini. Saya masih cinta Polri, apa mungkin saya buka Aib Polri,” jeritan batinnya menggema dalam ruang sidang. (tm rickymorasag)