Bendahara AJOI Natuna, Salohot Telah Kembali Menghadap Ilahi

oleh -56 Dilihat
oleh
Alm. Salohot, Bendahara DPC AJOI Natuna.

NATUNA, MEDIAALIF.COM – Sosok seorang teman, sahabat yang ramah dan supel bergaul itu, kini telah kembali menghadap sang Pencipta.

Baik sifat dan tutur katanya yang menyejukkan hati, membuat hati insan yang mengenalnya, khususnya para awak media ataupun jurnalis merasa kehilangan, hingga masih terbayang canda tawanya.

Alm. Salohot adalah seorang Bendahara Aliansi Jurnalistik Online (AJO) Indonesia, di wilayah Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri. Dan telah kembali kepada sang Pencipta semesta alam, pada Sabtu (23/5/2020) pukul 11.15 Wib, di ruang ICU RSUD Natuna.

Ketua DPD AJO Indonesia Johnny Pakkun, menyampaikan Belangsungkawa atas meninggalnya Salohot Bendahara DPC AJOI Natuna.

” Saya sekeluarga beserta pengurus DPD AJOI Kepri turut berduka cita atas wafatnya Bendahara bapak Salohot,” ucap Johnny.

Menurut Ketua DPD AJOI Kepri, Almarhum adalah sosok yang baik terhadap semua rekanan media dan sangat santun dalam berkomunikasi.

Johnny meminta kepada segenap jajaran Pengurus AJOI turut mendoakan Almarhum.

” Semoga Almarhum diampuni oleh Allah SWT..Tuhan YME atas segala kesalahan dan kekhilafan semasa hidupnya, serta diterima amal ibadahnya yang husnul khotimah, dan kepada keluarga yang ditinggalkan agar bersabar, bertawakkal ,” tutupnya disertai dengan doa.

Singkat kisahnya, Alm Salohot meninggal dunia diketahui setelah melakukan pemeriksaan sakit perut asam lambung yang dikeluhkannya sejak lama di Puskesmas Ranai sekitar pukul 10.25 WIB.

Usai mengambil obat, tiba-tiba ia mengalami kejang-kejang dan tak sadarkan diri, melihat situasi tersebut petugas medis langsung melarikan almarhum ke RSUD Ranai, untuk melakukan pertolongan medis.

Namun kondisi almarhum tiada tertolong lagi dan telah menghembuskan nafas terakhir.

Kepala Puskesmas Ranai, Zasri mengatakan Salohot meninggal dunia bukan disebabkan Covid-19, melainkan terdapat penyakit lain yang dideritanya selama ini.

” Ada flek yang menempel dan menyumbat pada saluran pembuluh darah ke jantung dan hipertensi sebagai pemicunya,” kata Kepala Puskesmas.

Ia mengemukakan, tim medis telah bekerja maksimal untuk menyelamatkan nyawa almarhum, secara medis telah melakukan pompa jantung tetapi Allah berkehendak lain,” tutupnya. (red)