Wamendag RI Sambut Aspirasi Pelaku Usaha di Batam

oleh -51 Dilihat
oleh
Istimewa

MEDIAALIF.COM, Batam – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia, Jerry Sambuaga, melakukan kunjungan kerja ke Batam, Senin, 16 November 2020.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Wamendag RI melakukan dialog dan mendengarkan aspirasi para pelaku usaha, khususnya para eksportir Batam, terkait kendala dan tantangan ekspor Batam, di Balairungsari, Senin malam.

Jerry Sambuaga (Wamendag RI) mengatakan, banyak potensi dan juga kesempatan yang bisa dikembangkan, salah satunya lewat hasil dari perjanjian dagang.

“Kami, Wakil Menteri Perdagangan, lebih banyak fokus pada perjanjian dagang, juga perjanjian kawasan. Baru-baru ini ada yang namanya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yaitu kerja sama perdagangan kawasan antara 16 negara di kawasan Asia Pasifik, di antaranya China, Jepang, Korsel, India, Australia, Selandia Baru dan 10 negara anggota ASEAN,” kata Jerry.

Ia menambahkan, Batam sebagai salah satu pintu masuk memiliki potensi yang bisa dikembangkan.

“Tentunya kami dari Kemendag siap untuk memfasilitasi hal tersebut. Hasilnya adalah bagaimana kita bisa membawa produk-produk yang ada di daerah untuk bisa diekspor,” jelasnya.

Menurutnya, kegiatan publik hearing cukup bagus, sebab banyak masukan dan juga tantangan yang ada di daerah, serta beberapa hal yang harus di follow up oleh beberapa instansi, tidak hanya dari Kementerian Perdagangan, tapi melibatkan Kementerian Lembaga lainnya.

“Kami mengapresiasi masukan-masukan yang disampaikan para pelaku usaha, dan kami akan mencoba memfollow up untuk mencari solusinya,” imbuhnya.

Dalam pertemuan itu, Plh. Kepala BP Batam, Purwiyanto memaparkan tentang tugas BP Batam, antara lain membangun daya saing dalam hal investasi dan industri melalui pemberian insentif, perjanjian perdagangan, dan pelayanan (bandara, pelabuhan, air, pemukiman, dan penyediaan lahan), serta infrastruktur pendukung.

Ia menambahkan, daya saing pada dasarnya dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk menjual dengan harga yang relatif lebih murah. Untuk itu faktor insentif kemudahan, kecepatan, dan kemurahan dari proses ekonomi merupakan hal yang sangat menentukan.

Faktor lainnya juga penting bagi daya saing adalah biaya produksi yang bersaing, antara lain yang ditentukan oleh harga bahan baku dan bahan penolong, produktivitas tenaga kerja, dan teknologi produksi.

“Hal lain yang juga penting adalah biaya logistik yang terdiri dari biaya angkut, biaya bahan bakar, dan bahkan biaya air,” jelas Purwiyanto.

Turut hadir dalam pertemuan, Pjs. Walikota Batam, Syamsul Bahrum, Anggota 3, Sudirman Saad, Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal, Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK, Endry Abzan, Himpunan Kawasan Industri Kepri, dan HIPMI Kota Batam.