MEDIAALIF.COM,Batam – Ditemukan mobil cantik keren BP 1 S (Plat biasa/umum) warna putih terkesan penyot setelah terjadi Lakalantas, duduk manis di parkiran RS Budi Kemuliaan Kampung Seraya Batam beberapa waktu lalu.
Kendaraan tersebut diduga mobil dinas Sekdakab Anambas ‘Sahtiar’ yang dikemudikan supirnya berinisial MR Sinaga saat melintasi infrastruktur molek pukul 23.15 Wib di jalan Laksamana Bintan Kecamatan Batam Kota terlibat Lakalantas.
Tabrakan yang terjadi pada 9 Mei 2023 antara korban inisial FJR mengendarai sepeda motor Genio dan penumpangnya PIR, keduanya pakai Helm, dengan kontra lakalantas mobil dinas gagah yang dikemudikan supir Sekda tersebut, mengakibatkan kedua korban mengalami cidera cukup parah.
Tapi anehnya, sebelum terjadi Lakalantas, mobil dinas yang terkesan comel imut-imut itu menggunakan plat berwarna merah. Koq bisa tiba-tiba berubah warnanya menjadi hitam atau plat umum, kayak pemain sulap yang handal dan top saja.
Hal tersebut disampaikan oleh korban yang masih terbaring diruang perawatan, setelah menjalani beberapa kali operasi di RS Budi Kemuliaan, juga pihak keluarga korban ‘Amirullah’, Rabu (17/5/23) dibilangan Batam center.
Amirullah selaku pihak keluarga korban, juga merupakan Wakil Ketua Kadin Kota Batam dan Ketua Persatuan Pemuda Inhil (PPI) Provinsi Kepri berujar, jangan karena beliau seorang pejabat bisa memakai plat ganda saat menggunakan mobil dinas.
“Hingga saat ini belum ada iktikad baik dari supir Sekda maupun pejabat daerah tersebut. Sementara kondisi korban sangat memprihatinkan, terutama dari sisi pembiayaan perawatan. Apa mungkin mata hatinya sudah buta terhadap sumpah jabatan,” ucap keluarga korban.
“Sudah seharusnya seorang pejabat negara maupun daerah memberi contoh yang baik dan disiplin ilmu, terutama yang menggunakan Aset Negara bukan untuk kepentingan pribadi kepada masyarakat, Rakyat Indonesia di bumi Kartini NKRI yang tercinta ini,” ungkap Amirullah.
Informasi terkini bahwa supir MR Sinaga sudah diperiksa oleh petugas Polresta Barelang, dan saat kejadian Lakalantas ternyata membawa Bupati Anambas.
Dalam hal ini patut dipertanyakan status MR Sinaga, apakah sebagai supir dari kantor kepegawaian Pemkab Anambas, atau supir pribadi Sahtiar selaku Sekda, sementara itu Bupati Anambas pun berada di dalam mobil dinas tersebut..?
Mohon ijin pencerahan Bapak Kapolda Kepri, adakah sanksi hukum (Asas Equality Before The Law) terhadap pejabat daerah yang menggunakan plat ganda pada mobil dinasnya tentang aset negara yang digunakan. Sehingga terjadi Lakalantas TKP Batam, dan mengakibatkan korban terbaring lemah tak berdaya. (Tim rickymorasag)


 
											



