MEDIAALIF.COM, Batam – Setelah bagan struktur pengurus kampung seni Batam – perumahan Bida Kharisma, dipandang jelas dan terang (Asep baru melaporkannya beberapa waktu lalu), dan acara pameran/lelang ratusan lukisan yang dilahirkan rumah kreasi, serta peresmian kampung seni Batam oleh ” Deska ” Ketua Pokdarwis, Minggu (26/01/2020) siang.
Kalimat Peresmian rumah kreasi dan kampung seni Batam di perumahan Bida Kharisma, diucapkan oleh Ketua Pokdarwis Batam…katanya, sekira pukul 11.00 wib.
Tapi sebelumnya, baik MC maupun ketua panitia Asep Karno yang sekaligus ketua kampung seni Batam/Pokdarwis Kecamatan Batam Kota Kelurahan Belian (entah benar entah tidak ada SK nya dan sudah dilantik), telah memberi tuntunan kepada “Deska” Ketua Pokdarwis sesuai tertib acara, serta disaksikan warga setempat yang suka akan hiburan.
Menurut keterangan/pandangan tokoh masyarakat enggan dipublikasi namanya mengatakan, seharusnya Asep dapat melakukan tahapan demi tahapan, seperti kejelasan apa itu Pokdarwis dan kaitannya dengan usaha bisnis kampung seni Batam.
“Ada tahapan demi tahapan atau tatacara di dalam berorganisasi yang baik, dan harus dilakukan terlebih dahulu demi niat, tujuan dan keberhasilan/kebaikannya juga,” ujar tokoh itu.
Tapi apa nak dikate…kegiatan resmi soft launching kampung seni Batam telah terlaksana dengan mulus didukung suhu cuaca yang cerah, dan dihadiri mayoritas undangan warga setempat.
Hasil pantauan dilapangan, rumah kreasi kampung seni Batam diresmikan oleh Ketua Pokdarwis “Deska” sebatas ucapan kata semata pada siang hari, tiada tanda pengguntingan pita sebagaimana umumnya.
Namun pada malam harinya pukul 21.15 Wib, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batam “Drs.Ardiwinata” mengenakan kaos biasa saja (sementara panitia pakai kemeja batik resmi), yang melakukan pengguntingan pita rumah kreasi kampung seni Batam, dan tiada pula terdengar kata “diresmikan” , baik oleh MC maupun Dinas Pariwisata dari atas podium, disaksikan lebih dari 30 orang.
Berkenaan dengan faktanya, obsesi dan ambisiusme Asep Karno sang penggagas, pendiri/pebisnis itu dapat dipandang mulus menorehkan semangat menggebu-gebu, semangat millenial jaman Now…dan harus menghadapi ucapan Dinas Pariwisata “mana Ketua Pokdarwis..?” kenyataannya tidak hadir untuk mendampinginya dalam momen yang sakral itu.
Berdasarkan temuan dilapangan, tertoreh pula hal yang sangat indah menggemaskan…yaitu Ketua Panitia Asep Karno dengan sangat yakin dan percaya diri mempersiapkan ” Prasasti ” rumah kreasi kampung seni Batam berharap di TTD oleh Walikota Batam H.M.Rudi…
Namun angan-angannya sirna tak kesampaian, sebab ia harus melalui terlebih dahulu tahapan diatas. Sehingga atas ambisiusnya itu, layakkah disebut gatot alias gagal total…?
Para pembaca audiens yang budiman, mari disimak pesan Dinas Pariwisata yang dianggap penting dan berarti tentang seribu makna wisata kampung seni.
“Saya sudah lama mendengar kampung seni Batam, semoga segala aktivitas dan kreatifitasnya dapat lebih ditingkatkan lagi….
Khususnya untuk wisata Kota Batam (ada 8 sapta pesona), agar dasar bahan acuan disesuaikan serta dapat di implementasikan. Contohnya lukisan ikan Marlin yang begitu indah menarik sebagai wadah wisata dengan tehnik polesan lukisan saat ini, digemari turis mancanegara,” ucap Ardiwinata. (ricky mora, edi, tim)