Obsesi Bagan Pengurus Kampung Seni Batam, Dipandang Jelas dan Sah

oleh -123 Dilihat
oleh
Asep pebisnis galeri seni dan penanggung jawab kampung seni, saat ditanya tentang prinsiple kegiatannya.

MEDIAALIF.COM, Batam. Desas-desus sepak terjang Asep Karno selaku penanggung jawab dan pebisnis/pendiri Kampung Seni Batam di perumahan Bida Kharisma, serta orang dekatnya Oknum Warga AL dan PY yang mengaku sebagai pengurus kampung seni itu, terjawab sudah.

Asep pebisnis usaha galeri seni memberi jawaban melalui bagan struktur organisasi kampung seni, yang diantar langsung bersama anggotanya Seksi Humas/SDM Deden Rida Sulaiman (Ketua RT.04) ke rumah Ketua RW.37, beberapa hari lalu.

Asep selaku penanggung jawab kegiatan menyatakan dengan cukup jelas dan terang, bahwa oknum warga Alfani dan Prayoga (tayangan sebelumnya turut serta berbicara tertulis pada Chat WA) bukanlah Pengurus atau bagian dari kampung seni.

Akan tetapi desas-desus sepak terjang Asep bersama 2 orang oknum warga yang terpantau dilapangan, sebelumnya telah membuat suasana kisruh dan heboh di belahan bumi terkecil perumahan Bida Kharisma.

Kemungkinan besar hal itu terjadi disebabkan tingkah polah (Asep CS) maupun paradigma berfikirnya yang terbilang hebat tapi dangkal tanpa landasan prinsiple atau sifat dan ilmunya yang sangat ketinggian.

Meskipun akhirnya ia sendiri (Asep) yang memberi jawaban secara konkrit, pasti dan jelas atas pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan oleh warga masyarakat setempat.

Namun hal itu dapat dipandang menjadi sesuatu hal yang sangat miris dan memprihatinkan bagi seorang pemimpin / pengusaha sekelas Asep Carno promotor Kampung Seni Batam…

Obsesi papan nama yang pasrah…bersembunyi tinggi diatas atap dengan ketulusannya.

Lantas bagaimanakah tanggapan warga masyarakat setempat yang terdiri dari (5 RT) yaitu perumahan Bida Kharisma, Bida Garden, Puri Melati…?

Pejabat RW.37 Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota, telah menyatukan persepsi warga dan menyampaikan, dilingkungan perumahan ini warga masyarakatnya heterogen bermacam suku, ras dan kulit tapi isi dan tujuannya adalah sama Bhineka Tunggal Ika.

“Warga masyarakatnya pintar, cerdas berinisiatif saling mendukung, kompak, dan selalu berkoordinasi. Contohnya kegiatan Posyandu, PKK, Senam Jantung Sehat (beberapa hari lalu), Pengajian dan Pembangunan Musholla sudah berjalan terlaksana dengan baik dan solid,” terangnya.

“Yang dibutuhkan warga masyarakat (RW.37) hanya akal sehat dan hati yang lurus, serta dibuktikan dengan kerja nyata. Sebab semua orang pun tahu Tuhan Maha Melihat…tapi apakah kita sadar dan mampu melihat, menilai sikap yang tertutupi di dalam diri kita sendiri sebagai makhlukNYA yang dhoif…? Pesannya waktu dini hari (24/01/2020).

Dan tentang kampung seni Batam, ia menambahkan, warga masyarakat RW.37 mendukung pelaksanaan kegiatan itu setelah bagan struktur organisasi jelas keberadaannya yang dilaporkan oleh penggagas/pemilik usaha. Buktinya ada spanduk mendukung kegiatan kampung seni.

“Jadi issue-issue miring terhadap pejabat RT dan pejabat RW setempat tidak mendukung, layak disebut penyebar fitnah belaka dan dalam kategori berunsur HoaX semata..! tegasnya.

Bentuk tersembunyi dalam mimpi yang bulat harus ditonjolkan dan tampil prima….

Hingga berita ini ditayangkan, Asep selaku penanggung jawab kegiatan belum dapat dikonfirmasi kembali atas persiapan acara kampung seni Batam, yaitu unsur Muspida (Walikota Batam) maupun undangan lainnya yang akan hadir pada tanggal 26 Januari 2020 di perumahan Bida Kharisma RW.37.

Serta apa latar belakang ia mengadakan kegiatan kampung seni Batam, sehingga dengan sangat tulus mengorbankan waktu, fikiran, tenaga orang lain dan skill ilmu juga anggaran biaya lumayan besar…hanya pasrah kepada Tuhan, katanya.

Dan apakah benar di dalam akal sehat Asep, dilandasi oleh Obsesinya yang cukup besar, dan harga dirinya yang harus ditonjolkan untuk dipandang orang, serta ingin tampil prima menggapai mimpi yaitu Popularitas Tertinggi diantara orang-orang yang seprofesi dengannya…? (ricky mora)