MEDIAALIF.COM, Batam – Kuat dugaan pihak PLN Batam lagi gencar-gencarnya mengentaskan pemasangan tiang tower SUTT yang terbilang cukup dekat dengan pemukiman penduduk, terkesan memaksakan kehendaknya.
Pasalnya, PLN Batam dipandang sangat nyata telah memaksakan kehendaknya untuk mendirikan tiang tower SUTT melalui para pekerja Kontraktor Pelaksana kesayangannya, dan terpilih pula berada pada garis depan sebagai perpanjangan tangannya.
Dan masih pada sisi yang sama, PLN Batam bernuansa b’right sebagai motto branding kerjanya, terkesan canggih, cukup cerdas dan kredibel terintegritas.
Sehingga pada kantor megah dan cantik itu hanya terlihat nama b’right saja. Kemanakah perginya “PLN Batam” atau di dalam bagan batang tubuh PLN Batam muncul tiba-tiba sebuah nama legalitas baru berbadan hukum yaitu ” b’right ” di Kota Batam..!
Setelah kilas balik SOP sistem manajemen terdidik dan kredibilitas maupun ter integritasnya PLN Batam, diharapkan BPK dan KPK RI dapat menindaklanjuti dan mengungkap hal yang diduga disembunyikan oleh tokoh manajemen tersebut.
Sehingga permasalahan panjang SUTT sampai saat ini, berhasil menimbulkan gejolak berupa penolakan dari masyarakat setempat di wilayah RW 17 dan RW 37, serta menjadi perhatian publik di Kota Batam, Rabu (20/01/2021).
Para pekerja Kontraktor kesayangan PLN Batam, terkesan berbadan besar tegap, kuat dan sehat sedikit ganas, sangat berbeda dengan pekerja alat berat bagian tiang tower sebelumnya, namun masih tersirat senyum manis pada air mukanya yang keras dan gagah.
Sementara itu, masyarakat setempat yang berada cukup dekat dengan tiang tower SUTT tetap memperjuangkan haknya, sebab merasa was-was ngeri-ngeri sedap atas akibat dan efek samping radiasi yang bakal timbul di kemudian hari kelak.
Rangkaiannya, sebelum kejadian ribut adu mulut pada hari ini, beberapa hari sebelumnya pihak Legal PLN Batam datang dan bincang-bincang dengan tokoh masyarakat.
Tapi anehnya, pada hari ini (20 Januari) Kontraktor PLN Batam yang terbaik dan terpilih, justru datang tiba-tiba dengan niat hendak mendirikan tiang SUTT main paksa, telah memancing ketenangan penduduk setempat.
Namun, pada saat terjadinya kegaduhan keributan adu mulut membuat masyarakat hampir terpancing emosi (shooting video), nasib baik dapat diredakan oleh warga setempat yang terdeteksi berdinas pada salah satu kantor Kepolisian Negara di Batam.
Menurut keterangan tokoh masyarakat, bahwa permasalahan SUTT ini, statusnya masih dalam persidangan di Pengadilan Negeri Batam, dan belum ada keputusan yang mengikat.
“Tapi kok tiba-tiba PLN Batam melalui orang suruhannya datang rame-rame pulak membawa orang seperti itu mau pasang tiang SUTT main paksa tak ada etika. Katanya PLN Batam profesional bijak melayani, macam betol aja,” kesal masyarakat.
Warga masyarakat pun berteriak ” jangan harapkan kami takut walaupun kami hanya masyarakat kecil. NKRI ini negara hukum dan sudah merdeka..pakailah akal sehat supaya otak pun bisa berfikir jernih”.
“Berapa banyak karyawan pekerja kontraktor PLN, bisa tunjukkan kartu identitasnya, sebab kalau karyawan pasti tau etika dan aturan. Tapi kalau orang bayaran mencari makan bukan disini tempatnya,” cetus warga menahan rasa amarah dan kecewa.
Sinetron cekcok kegaduhan adu mulut buah karya Kontraktor kesayangan dan terbaik
Dan hal yang perlu diperhatikan oleh instansi Pemerintah khususnya pihak terkait PLN Batam yang berlindung dibalik wajahnya yang berwibawa, terkesan merupakan kamuflase bagaikan Nirwana di dalam Syurga tertulis dengan nama ” b’right “.
Bagaimana bila kaum emak-emak kompak dan solid, di area perumahan menyatu (ada 4 perumahan) muncul tiba-tiba begitu mendengar suaminya tersayang ribut adu mulut dengan orang tak dikenal..Terdengar bisik-bisik warga tapi nyata….
Sebab tidak jauh dari posisi penulis media ini, terlihat beberapa orang pasukan emak-emak merangsek jalan perumahan secara tergesa-gesa sambil membawa sendok sudit kuali, panci gilingan batu bahkan kayu pengepel lantai dengan wajah garang dan bringas, mendengar suami tercintanya dibentak orang tak dikenal.
“Mana orangnya biar kami tokok kepalanya, kami goreng kami bikin sambal balado..kok bikin ribut dikampung orang. Kalo merasa sudah kuat dan jago, sini biar kami injak-injak sampe lumat, mana orangnya..,” teriak emak-emak dan terpantau dimotori oleh ibu sinaga dan lainnya dengan body terlihat segar sangat sehat.
Alhasil, pasukan emak-emak itu pun diatasi oleh suaminya masing-masing dengan bijak serta penuh kasih sayang supaya reda amarahnya, sebab orang tak dikenal atau orang bayaran itu sudah balek kanan lebih dulu. (rmsag)