MEDIAALIF.COM,Batam – Perkembangan Kota Batam saat ini, digesa dan dipoles dengan aroma pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Kecamatan yang ada di Kota Batam. Terutama jalan kawasan industri, perumahan dan jalan protokol, seperti jalan lintas Tiban Kecamatan Sekupang.
Pembangunan infrastruktur penataan jalan Tiban Princess Kecamatan Sekupang, dengan proses percepatannya tentu sangat didambakan oleh masyarakat pengguna jalan, baik pengendara pribadi, angkutan umum dan kendaraan proyek alat berat dalam aktivitasnya sehari-hari.
Akan tetapi, pengerjaan pembangunan infrastruktur jalan tersebut, bila diperhatikan dengan seksama terlihat seakan-akan berburu waktu mengejar sesuatu target, dan mahir berbahasa lidah yang nyata tiada bertulang.
Dalam hal ini, Dinas Bina Marga Dan Sumber Daya Air Kota Batam, berupa paket penataan jalan simpang Tiban Princess-Cipta Land Tiban Indah (Lanjutan), Sumber Dana APBN TA. 2022, senilai Rp 14,915,341,027,00 (Empat Belas Milyar Sembilan Ratus Lima Belas Juta …. Rupiah), terkesan bermain mata dengan pihak pelaksana PT. PCK Prt, dan dinilai asal jadi atau akal-akalan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketum LSM ORMAS Peduli Kepri, Ismail Ratusimbangan bersama warga lainnya, pada Senin (20/6/2022) dibilangan Tiban Centre.
“Ada apa dibalik struktur besi banci segede lidi tanpa cincin pengikat, dan sambungan besi yang terputus berukuran 2 jengkal anak SD, yang tertutupi di dalam aspal beton remix. Apa benar sudah mengikuti aturan (Bestek) sebagaimana mestinya,” ungkap Ismail.
Ia juga menambahkan, secara ilmu logika, berapa kapasitas bebannya..? Pembangunan jalan perumahan saja tidak seperti itu. Seharusnya pihak Pemerintah (Dinas Bina Marga – red) dan Pelaksana Proyek memberi contoh yang baik sesuai ucapannya “Kami Peduli Mutu” demi kemajuan Kota Batam yang kondusif.
“Kemungkinan besar hal ini diluar sepengetahuan Pak Rudi selaku Wali Kota Batam yang sekaligus Kepala BP Batam. Sehingga banyak ditemukan jalan cantik Batam berhias diri bertambal sulam berdalih perawatan jalan, dan air pun menggenang disana-sini,” beber Ismail.
“Bahkan jalan protokol seumur jagung amblas disebut faktor alam. Mari kita fikirkan bersama, berjuang membangun Batam sebagai bandar dunia madani, Batam kota pariwisata menuju kota metro bukan asal bernyanyi maupun korupsi anggaran (material) memperkaya diri,” imbuhnya.
Terkait struktur besi banci asal jadi, warga yang tinggal disekitar Tiban, Sirait, Kamal, Tok Saleh, Anwar dan Acai, berkata “Kami baru tahu struktur besinya akal-akalan seperti itu. Pantaslah dalam beberapa bulan saja jalan retak dan berlubang atau bergelombang. Emang enak ya mengelabui mata masyarakat banyak.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak terkait belum dapat dikonfirmasi, meskipun awak media ini sudah mencoba beberapa kali menyambangi kantor dinas tersebut, namun selalu mendapat jawaban pak Kabid tidak berada ditempat. (rmsag,tsi,akb)
