MEDIAALIF.COM, Batam – Bagaikan gula atau madu yang turun dari langit, patut dan wajar dianggap sebagai berkah oleh pengelola, pengawas atau petugas, khususnya para pekerja dan pengunjung yang meramaikan arena Gelanggang Permainan alias Gelper..ucap warga sekitar / pedagang dilokasi itu (16/03/2021).
Pengunjung lainnya enggan sebut nama mengungkapkan, disini banyak orang penting harus dilayani, sebab ada andilnya (maksudnya pemain) dengan cara pasang tarif pake uang, lalu dibarter dengan sejumlah coin-coin cantik tapi keras dan bisa bergetar trus dapat hadiah kalau beruntung.
Aktifitas Gelper di Kota Batam cukup semarak tertata rapi, khususnya di Batam Kota merupakan pusat atau jantung Kota Batam, dengan segala bentuk proyeksi program mengurangi angka pengangguran, berlangsung sejak dibuka siang hari hingga bonus waktu dini hariā¦pantauan awak media ini dilapangan.
Menurut keterangan warga setempat inisial TN, PK, AW dan GC mengatakan, betul gelper tuu kayak gula dan madu digemari orang untuk mengisi waktu tapi akhirnya ketagihan..saat ngobrol di area Gelper 88, WW, Duta GZ, Taras – Botania (13/03/2021).
“Pertama buka sedap mainnya karena banyak bonus, dikasi minum gratis apa lagi kalau menang walaupun dikit. Tapi lama-kelamaan kantong awak pun dikurasnya, sampe utang-utang bang..,” ceplosnya.
Istimewa
Sementara itu pengunjung lain bercerita, waktu itu kami main lagi hoki menang dapat bonus, tapi main sampe pagi sakin asyiknya lupa pulang kerumah, padahal besoknya kan masuk kerja, terpaksa ijin tak kerja pake surat dokter sama kawan di PT,” jelasnya.
Ada juga pengunjung bernasib baik menambahkan, saya waktu main jarang menang dapat bonus, kalaupun menang hitung-hitung impas modal lah, terus entah kenapa jadi ketagihan pula.
“Tapi saya pernah betul-betul kaget, pas lagi naik daun tiba-tiba muncul orang rumah, tapi tidak marah-marah cuma nyuruh pulang aja, sebab sudah 3 hari lambat pulang ke rumah, setoran uang gaji pun berkurang. Untungnya waktu main menang sikit, jadi agak aman,” ucapnya.
Terkait indahnya Gelper yang diproduksi oleh pabrik gula plus madu, dikemas secara apik, beredar pula kabar terbaik
merupakan sumber terpercaya, yaitu Dinas DPM-PTSP Kota Batam menyampaikan, hanya 30 – 40 % saja Gelper yang mengantongi ijin ARKI (Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia).
“Saat ini Gelper yang ada di Batam mencapai 41 titik menyebar ke penjuru Kota Batam, namun lebih setengahnya tidak mengantongi ijin Sertifikasi,” ucap Willy O.B, selaku Penyidik Pegawai Negeri Sipil, bulan Januari 2021, di gedung PTSP.
Willy menjelaskan, bahwa pengusaha gelper membuka usahanya terlebih dahulu, setelah berjalan baru mengajukan ijin ke Jakarta yaitu ARKI. Namun setelah mendapat Rekomendasi lebih dulu dari Pemerintah Kota Batam.
Dalam ketentuan Tim ARKI, yang harus dilakukan oleh pengelola gelper diantaranya harus mengadakan ruang musholla, ruang tempat merokok, kotak P3K dan lain sebagainya.
Istimewa
“Tim sejumlah 5 orang dari berbagai bidang, yaitu ahli mesin, ahli hukum pidana khusus 303, editor dan supervisor,” ungkap Willy selaku penyidik PNS.
Tapi anehnya, ditemukan ada surat Permohonan Pengawasan Perizinan (menjaga iklim usaha dan investasi) oleh Camat Batam Kota No. 502/BK/Trantib XXX, perihal Pernyataan Sikap warga RW. 001 perum. Dotamana, Grand BSI atas penolakan gelper Duta GZ.
“Izin domisilinya tidak melalui kami perangkat disini alias lompat pagar, dan keberadaannya cukup dekat dengan Dunia Pendidikan / Sekolah juga Mesjid tempat ibadah,” ujar Ketua RW. 001 beberapa waktu lalu.
Namun secara logika hukum akal sehat, patut dipertanyakan, layakkah domisili keberadaan gelper cukup dekat dengan Dunia Pendidikan dan tempat ibadah, dalam bentuk pengawasan perizinan demi investasi terkesan cuap-cuap saja.
Berapakah perimbangan nilai investasi yang diterima oleh Kecamatan Batam Kota atau Trantib yang terindikasi berupa setoran maupun unsur penghalalan adanya tim pidana berbau judi 303, seperti ucapan Penyidik Pegawai Negeri Sipil DPM-PTSP Kota Batam, menjadi konsumsi publik. (ricky mora, uli, akbar)