Gejolak Cinta Pilkada, Masyarakat Tersontak Tagih Janji Pemko Batam

oleh -54 Dilihat
oleh
Acara terbuka, Dispar Batam lawan wajah Corona diduga dari Clauster Jin.

MEDIAALIF.COM, Batam – Sedemikian buruk dan jelek kah rupa si corona yang kumat lagi, sehingga mampu menghantui masyarakat Batam, dalam kondisi terpuruk, penurunan pendapatan ekonomi malah diselimuti oleh zona merah.

Di tengah maraknya informasi, rasa gila si covid-19 pun semakin pongah dan manis mendera bumi Melayu Batam, seakan-akan menunjukkan kesetiaan, giat bekerja keras membangun kota industri bertehnologi 4,0, dikuatirkan akan mengalami human erroor menjelang batas kemampuan.

Hingga saat ini, 23 September 2020, masyarakat dibayangi oleh ketakutan yang mendalam, berkecamuk di dalam rongga jiwa, namun terpampang pula karangan batik yang diproduksi oleh cermin dan lada, terjadi setelah terbitnya Perwako 49 berisi sanksi dan denda untuk memutus wabah corona.

Masyarakat Batam pun tersontak tagih janji Pemko Batam, mana bantuan sembako gratis jilid 5 dan 6, yang diucapkan oleh Amsakar Achmad sebagai Wakil Walikota Batam dan bagian dari Pengentasan Kemiskinan penduduk Batam yang ditutupi, (24/4/2020).

Pada tayangan sebelumnya, warga masyarakat mengatakan, kami belum dapat bantuan sembako, kami tunggu-tunggu sampe saat ini pun tidak ada. Hidup kami sudah susah pak, janganlah dibikin tambah susah lagi, anak-anak kami juga perlu makan pak,” kata warga, (18/9/20).

Sesuai fungsi media beredukasi tentang bantuan sembako, pihak Kejari Batam sudah memanggil para pihak, terkait kasus dugaan korupsi Pengadaan Sembako Tahun anggaran 2019, di Dinas Perindag Pemko Batam.

“Para pihak telah dipanggil untuk dimintai keterangan, dan saat ini sedang dilakukan pengumpulan data, pengumpulan bahan keterangan,” ujar Kasi Intel Fauzi, (27/7/2020).

Akan tetapi, sampai saat ini belum ada perkembangan informasi tentang siapa saja yang telah dipanggil, dan berapa jumlah Oknum terkait dugaan korupsi itu.

Seiring dengan Gejolak Cinta Pilkada, bergelora semangat Joeang 45 membangun Kota Batam Prov.Kepri, terkesan mengendap-endap hingga muncul karangan batik diproduksi oleh cermin dan lada, adalah wujud rasa sayang bersulam sutra namun terasa lapuk dan usang.

Orang bercinta pun butuh waktu, kata sang Pujangga, yang tercatat oleh si pembawa kamera. Semoga rasa cinta itu tetap mengalir normal, menyirami tubuh dan jiwa yang telah lalai berucap kata, dengan logat bahasa Moya yang terkontaminasi oleh sinar Alfa plus rasa bangga pula.

“Das Sellen Das Sein, bermakna antara ada dan tiada, yang bersifat umum dan konkrit, seharusnya nyata bukan Nisbi atau Fuzzy Or Unreal berarti kabur alias tidak nyata,” dikutip dari kampus makhluk alam ghoib.

“Bagaikan api dengan air, pupus karena sebuah ketidak pastian, luka karena nestapa oleh sebuah pengobral janji belaka, yang terlintas dalam kilas balik bahasa fatamorgana”.

“Begitu hebat dan tulusnya Gejolak Cinta Pilkada yang merasuki jiwa.. seakan-akan melihat manusia atau makhluk lain bagaikan benda tak berguna,” dikutip dari kampus alam fana.

Apakah rasa cinta dapat mengalahkan rasa lapar dan dahaga serta menakuti jiwa yang tenang hanya untuk menghidupi keluarga, yang terbalut rasa kecewa menunggu waktu sekian lama..? (ricky -ak)