Diduga SPPG Makan Bergizi Gratis Ada Main Dengan Bos Rentasi Global

oleh -144 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM,Batam – Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi peserta didik kini sudah berjalan, dan secara bertahap akan mencakup seluruh sekolah pada umumnya di Kota Batam.

Namun, program Makan Bergizi Gratis mengandung nilai proyek milyaran rupiah, dikuatirkan suatu waktu dapat menjadi ajang bisnis rebutan bagi bos pengelola yang merupakan manusia berwajah bersih dengan bahasa lidah yang manis, terkesan menzolimi orang lain dan tega memakai cara kurang sehat.

Dari beberapa informasi yang diperoleh redaksi Media Alif.com ini, bahwa pelaksanaan MBG memiliki ketentuan dan kriteria yang menjadi kewajiban bagi pihak pengelola (Berbadan Hukum) atau ijin legalitas serta kelayakan dari Lembaga Pemerintah terkait seperti Dinas Kesehatan yang sangat dominan.

Diantara peraturan itu, pengelola wajib berbadan hukum PT perseroan maupun yayasan yang terdaftar dan melaporkan karyawannya pada kantor BPJS TK atau Disnakertrans setempat. Khususnya setelah melalui pemeriksaan serta kelayakan yaitu nilai kebersihan (Akuntan, Ahli Gizi, Asisten Lapangan) dalam sistem pengawasan yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Bila salah satu ketentuan tidak di indahkan / dilanggar, terutama tupoksi SPPG dianggap lalai melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan MBG dengan kapasitas ribuan siswa/i, maka akan berdampak negatif dan bisa jadi fatal bagi pihak pengelola yang dianggap tidak mampu mungkin akibat bermain mata dengan pengawas atau dibekukan usahanya, menurut narasumber berkompeten.

Akan tetapi, terkait proyek MBG bernilai milyaran yang dikelola oleh salah satu perusahaan yakni Rentasi Global dan terdeteksi dalam wadah Yayasan Lintasarta (non.registrasi) didapati oknum SPPG inisial RK telah melakukan kecerobohan serta tidak profesional.

Menurut keterangan dari pekerja inisial NH, UR, SL, AT mengatakan bahwa mereka telah bekerja sejak bulan Juni 2025 (persiapan MBG) tapi tidak pernah dianggap sebagaimana layaknya manusia oleh bos perusahaan Yayasan Lintasarta, bahkan pengawas (SPPG RK atau Rikutni) ikut campur menyudutkan pekerja dan memihak bos yayasan.

“Kami merasa tidak nyaman dan di zolimi sama pengawas RK, dan itu bukan urusannya. Bayangin aja bang, siapa yang tahan diperlakukan seperti itu dengan gayanya kayak bos padahal dia juga pekerja/pengawas tapi mulutnya suka-suka menyuruh orang. Kami pikir dia ada main sama bos atau bermain mata,” ucap pekerja.

“Kami juga tahu aturan bang, dan masih banyak kawan-kawan yang bekerja di MBG tapi tidak seperti lagak dan gaya pengawas Riko (SPPG RK) tidak dewasa tidak profesional biarlah Tuhan yang membalas perbuatan amal baiknya,” kata pekerja lainnya inisial RS, EV, GH, ND, diseputaran Batam center, kamis (31/7/2025).

Hingga berita ini diunggah ke permukaan, pihak terkait SPPG RK belum dapat dikonfirmasi, terutama Lembaga Pemerintah berkompeten yang berhubungan erat dengan Badan Gizi Nasional Kota Batam tentang dampak kecerobohan SPPG Rentasi Global dinilai tidak profesional dan kurang sehat dilingkungannya. (rickymora)