Ada Pasar Ikan Bertaraf Internasional Di RSBP Batam

oleh -90 Dilihat
oleh

MEDIAALIF.COM,Batam – Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam (RSBP) yang berada di ujung Sekupang terasa sejuk dipandang oleh mata yang sehat, dan memiliki nilai jual tinggi dalam pelayanan kesehatan masyarakat.

Sehingga RSBP dipublikasikan secara apik melalui humas protokolnya yang ramah dan bijak, serta digesa oleh pemimpin terbaik Kepala BP Batam H. Muhammad Rudi go internasional kawasan KEK Kesehatan.

Akan tetapi, tiba-tiba muncul kepermukaan kabar terbaik yang tak bisa dibendung oleh pihak Humas / SDM rumah sakit dengan sifat egosentris dan sikap Low Respon (kelalaian) demi mutu dan reputasinya, bahwa ada penampakan Pasar Ikan didalam gedung RSBP Batam yang tersembunyi dan ditutupi selama ini.

Berdasarkan kisahnya, Pasar Ikan Tuna yang dianggap ikan Sarden itu adalah manusia yang tertidur di ruangan lantai 3 bertaraf internasional yang tak ubahnya bagaikan Losmen saja dalam bulan Okt 2022 (Dok. Foto diatas).

Apakah pihak SDM maupun Humas yang berdedikasi tinggi dengan tingkat pola fikir berkualitas dan profesional akan mencoba mengcounter serta menyebut temuan awak media Alif.com ini adalah HoAx..hanya untuk menutupi rasa lalai, jengkel dan malu..??

Menurut pendapat dari beberapa elemen masyarakat / stakeholder di Batam yang minta namanya tidak dipublish saat ditemui awak media ini mengatakan, apa sih yang dikejar staf pejabat rumah sakit BP Batam..? pada Selasa (18/10/2022) diseputaran Batam Centre.

“Seyogianya SDM dan Humas yang ada bersinergi dengan baik dan bekerja secara profesional. Pandanglah manusia itu sedikit saja sebagai hamba Tuhan juga, sama seperti dirimu. Kecuali ada staf pejabat itu yang merasa dirinya sudah benar-benar suci dan bersih dalam aktivitasnya,” ucap elemen masyarakat.

“Coba renungkan baik-baik, manusia itu makhluk sempurna yang diciptakan oleh Tuhan, jadi bukan hewan, apa lagi terlihat seperti Ikan Sarden. Dan gedung RSBP Batam dibangun dengan anggaran biaya negara berasal dari pajak rakyat, bisa tidak kondisi itu diakomodir jangan egois bikin malu Pak Rudi,” jelas stakeholder.

Saat ini, kata stakeholder, RSBP Batam sedang mempersiapkan program re-Akreditasi pada November mendatang setelah meraih tingkat Paripurna dan akan go internasional. Jadi rangkul lah pihak lain sebagai mitra kerja sebab mereka juga punya program untuk mengangkat nama Batam agar tetap kondusif suai bidangnya.

“Bila hal ini tidak segera di akomodir dan solusinya diselesaikan termasuk parkir semrawut, tentu dapat mempengaruhi pandangan masyarakat banyak, khususnya Tim Penilai yang berpedoman pada berbagai aspek penilaian yang sudah ditentukan oleh peraturan Pemerintah (monitoring evaluasi).

Sebelum berita ini ditayangkan ke permukaan, redaksi media Alif.com sudah melakukan konfirmasi ke pihak RSBP (SDM) yakni Jonni, Sudirman yang keduanya menyebut nama Oktareza, lalu ke humas protokol BP Batam, namun low respon terkesan cuek. (ricky tsi)